Para peneliti berhasil mendeteksi spesies baru katak dari Lembah Cosqipata, Peru, yang unik dengan ukuran tubuh sangat kecil. Tanpa pengamatan seksama, katak yang hanya sebesar kuku jari manusia mungkin akan terlewatkan.
"Karakter yang paling unik dari spesies baru ini adalah ukurannya yang sangat kecil," ujar para peneliti seperti dilaporkan dalam jurnal Copeia edisi terbaru. Katak betina hanya tumbuh hingga sepanjang 1,24 sentimeter saat dewasa, sementara yang jantan hanya 1,11 sentimeter.
Katak yang belum diberi nama ilmiah ini dikelompokkan dalam genus Noblella. Hidupnya pada ketinggian antara 3.025 dan 3.190 meter di Pegunungan Andes. Habitatnya berupa dedaunan yang jatuh di lantai hutan tropis pegunungan tersebut.
Menurut salah satu penelitinya, Alessandro Catenazzi dari Universitas California, AS, habitatnya juga di luar dugaan. Pada ketinggian lebih dari 3.000 meter, biasanya hanya ditemui spesies dengan ukuran lebih besar.
Senin, 30 Maret 2009
Katak Baru Hanya Sebesar Kuku
Label: Dunia FaunaKerangka Pria Purba Berumur 4000 Ditemukan
Suatu penemuan unik arkeologi terjadi di kaki gunung dekat desa tua Tajikistan, Tudakavsh, di daerah Kulyab, di tenggara negara tersebut.
Menurut media massa Tajikistan seperti dikutip kantor berita ISAR TASS, dilaporkan sekelompok penduduk menemukan kerangka seorang pria purba yang terawat baik, ketika mereka sedang menggali tanah.
Para pakar mengatakan, kerangka tersebut paling tidak berumur 4000 tahun. Pria tersebut punya tinggi badan sekitar dua meter. Pada salah satu tulang jarinya terdapat sebuah cincin yang berbentuk luar biasa.
Rektor Universitas Kulyab, Karimdjon Kodiri dan para mahasiswanya dari jurusan arkeologi masa depan telah menyaksikan lokasi di mana kerangka itu ditemukan.
Setelah melakukan penggalian awal, mereka menemukan beberapa guci-guci tanah liat tak jauh dari tempat kerangka itu.
Setelah kerangka itu diteliti, posturnya seperti bertiarap tidak seperti biasanya orang-orang purba dikebumikan. Menurut para pakar, orang purba tersebut meninggal dalam perang.
Kepala departemen arkeologi pada Institut Sejarah. Arkeologi dan Etnografi Akademi Sains Nasional, Yusuf Yakubov, mengatakan kepada Itar-Tass bahwa dia tidak bisa menyimpulkan kerangka manusia purba itu, kecuali penemuan artifak-artifak di dekatnya barangkali berada dari Zaman Perunggu, atau sekitar 2.500 tahun sebelum Masehi.
"Di kawasan Kulyab, di mana kami sejak lama mengadakan penggalian arkeologi menemukan beberapa artifak dan monumen dari Zaman Perunggu, termasuk tempat makam dan pemukiman," kata pakar itu.
"Beberapa kerangka juga ditemukan, tetapi yang sebaik penemuan itu barangkali pertama kalinya terjadi," ujarnya.
Yakubov mengatakan, suatu ekspedisi akan dikirimkan ke desa Tudakavsh untuk mempelajari situs di mana kerangka itu ditemukan, dengan penelitian lebih rinci.
Tajikistan dikenal mempunyai berbagai monumen arkeologi besar di di dunia, seperti pemukiman Pendzhikent, Takhti-Sangin, dan biara Budha Adjina-Tepa, dengan patung Budhanya dari lempung setinggi 14 meter, yang disebut Budha di Nirwana.
Jumat, 27 Maret 2009
Mobil Tenaga Air Berkekuatan Jet
Label: Ilmu pengetahuan, Tekno
Mobil berbahan bakar bensin atau gas melaju seperti jet mungkin sudah biasa. Tetapi, mobil tenaga uap dengan kecepatan yang hampir sama baru kejutan meskipun hal ini bukanlah hal baru. Memang, setelah bahan bakar fosil mewarnai dunia otomotif modern, mobil bertenaga uap luput dari perhatian.
Inilah yang dikembangkan oleh tiga penggemar otomotif dari Inggris yang memberi nama kelompoknya The British Steam Car yang berbasis di New Forest, Hampshire. Fred Marriott bersama kakak-beradik Francis dan Freelan Stanley. Ketiganya bersiap mengejutkan dunia otomotif dengan meluncurkan mobil bertenaga uap berkekuatan besar.
Seperti dilansir Dailymail, mobil yang panjangnya 25 kaki atau sekitar 7,5 meter ini mulai diuji coba, Rabu (25/3). Mereka berhasil meluncurkan mobil berbahan bakar air ini dengan kecepatan 127 mph menjelang ajang otomotif khusus untuk kendaraan bertenaga uap atau Supercar Tenaga Uap Abad ke-21, April depan di Inggris.
Ini adalah rekor baru sejak tahun 1906 untuk kendaraan besar yang total bobotnya mencapai 3 ton itu. Sebab, pada tahun 1906 rekor tersebut diciptakan untuk mobil jenis sedan.
Mobil yang diberi nama Stanley Rocket ini mencatat rekor tercepat, yakni 127.659 mph di Florida. Ini adalah rekor tercepat hingga saat ini meskipun Mariott yakin mereka bakal bisa lebih mempercepatnya lagi hingga 200 mph.
“Ini adalah uji coba pertama dan kami belum menggunakan kecepatan maksimal,” ujar juru bicara The British, Matt Candy. Untuk peluncuran pertama di ajang resmi ini, mereka sengaja menutup sejumlah saluran tenaga. Kekuatan sebenarnya akan mereka pertontonkan di ajang show, pekan depan.
Mobil jenis vehicle ini didesain futuristik berbahan dasar komposit karbon dan aluminium. Sedangkan untuk chasisnya adalah perpaduan alumunium dan baja. Bila mobil ini diluncurkan akan memunculkan semburan uap putih di buritannya.
Untuk sekadar perbandingan, kekuatan gas yang disemburatkan mobil ini mencapai panas tiga megawatt atau sama dengan 9.000 pemasak teh. Uap air yang dikeluarkan oleh ketel rata-rata 50 liter per menit dengan panas mencapai 400 derajat Celcius. Uap inilah yang kemudian menggerakkan dua turbin di belakang mobil.
Upaya untuk menjadikan uap air sebagai bahan bakar alternatif memang terus dilakukan oleh pecandu otomotif meskipun hingga saat ini belum bisa menjadi alternatif sebagai kendaraan masa depan. Meskipun bahan bakarnya murah, bakal sangat repot.
Bayangkan, mobil yang didesain Stanley bersaudara ini sangat gemuk karena di sekeliling tubuhnya dipenuhi tabung-tabung atau ketel uap berisi air. Jumlahnya cukup banyak, yakni 12 ketel dan satu ketel isinya 140 liter air panas. Satu ketel uap hanya cukup untuk dua mil saja.
Namun demikian, penggemar mobil uap ini yakin bahwa teknologi uap bisa menjadi bahan pemikiran para penggemar otomotif paling ramah lingkungan ini. Meskipun air sangat sulit dijadikan BBM, akan ada sumber energi alternatif yang tak memakan tempat, seperti LPG yang bisa hemat tempat, tetapi memiliki kekuatan uap yang cukup besar untuk menggerakkan mesin mobil.
Dalam kelompok penggemar otomotif bertenaga air, hal itu memang tidak menjadi perhatian utama karena obsesi mereka adalah bagaimana menggeber mobil uap sama seperti mobil bertenaga fosil, seperti jet-jet darat pada F1. Bahkan, sebagian teknologi F1 juga mereka kloning. Misalnya Don Wales, Donald Campbell, dan Sir Malcolm Campbell menggunakan teknologi pengereman yang sama dengan F1.
Katak, Laba-laba, dan Tokek Spesies Baru Ditemukan
Laba-laba yang melompat, tokek lurik, dan katak pengerik termasuk di antara lebih dari 50 spesies baru yang ditemukan di Papua Nugini, kata kelompok pencinta lingkungan hidup Consevation International, Selasa.
Semua hewan itu ditemukan selama satu ekspedisi pada Juli dan Agustus 2008 di hutan lebat di dataran tinggi Papua Nugini, kata kelompok tersebut dalam satu pernyataan.
Sebanyak 50 spesies laba-laba, dua tanaman, tiga katak, dan satu tokek yang ditemukan dalam ekspedisi itu diduga sebagai temuan baru bagi ilmu pengetahuan.
Tiga spesies katak meliputi katak kecil yang berwarna coklat dengan suara kerik yang tajam, tiga katak hijau muda dengan mata besar, dan katak yang tinggal di air terjun dengan suara keras.
"Earth Hour" Sangat Berarti meskipun Singkat
Kampanye memadamkan lampu dan peralatan elektronik yang tak terpakai, "Earth Hour", di Jakarta, Sabtu (28/3), sangat berarti sekalipun satu jam, yakni sejak pukul 20.30-21.30. Perhitungan kasar WWF-Indonesia, satu jam itu berarti menghemat sekitar 300 megawatt, kapasitas yang dapat menerangi ratusan desa.
Hingga kemarin, 17.585 orang menyatakan dukungannya melalui situs jejaring sosial Facebook. Berdasarkan data internasional, 2.848 kota di 84 negara akan bergabung dengan kampanye yang pertama kali dimulai di Sydney, Australia, tahun 2007.
Di Indonesia, Kota Jakartalah yang bergabung dengan mematikan sejumlah lampu penerangan di Monas, balaikota, dan sejumlah patung besar.
"Lima puluhan gedung milik swasta akan mendukungnya," kata Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Fitrian Ardiansyah di Jakarta kemarin.
Rabu, 25 Maret 2009
Charles Darwin Ternyata Mahasiswa Kaya
Label: Ilmu pengetahuan
Satu temuan baru tentang catatan keuangan yang baru dirilis pekan ini menunjukkan bahwa ilmuwan Charles Darwin adalah mahasiswa kaya saat belajar di Universitas Cambridge, Inggris.
Darwin menggambarkan masa mahasiswanya sebagai saat paling menyenangkan dalam hidupnya.
Wartawan BBC Nkem Ifejika melaporkan, berbeda dengan kebanyakan mahasiswa zaman sekarang yang harus hidup irit, masa mahasiswa Darwin sangat menyenangkan. Catatan keuangannya ini ditemukan oleh sejarawan Universitas Cambridge.
Dari catatan itu terlihat dia menjadi pelanggan tetap seorang tukang potong rambut, penjahit, dan membayar uang langganan untuk mencuci baju dan menyemir sepatu. Kamar tempat tinggalnya pun kemungkinan rapi karena dia menyewa tukang cat dan pembersih cerobong asap.
Selain itu, makanan Darwin pun jauh lebih sehat dari mahasiswa zaman sekarang. Dia membayar ekstra-uang kepada universitas untuk mendapat sayuran ditambah lauk-pauk. Namun, ada satu hal yang tidak tercatat dalam buku pengeluaran keuangan Darwin, tidak banyak uang dibelanjakan untuk buku.
Dia memang terkenal tidak suka belajar di Cambridge dan lebih suka aktivitas menembak, naik kuda, dan mengumpulkan serangga. Dan hobi mengumpulkan binatang ini yang menjadi pertanda pekerjaan yang akan dia tekuni di masa depan. Dia kemudian menjadi ilmuwan yang merumuskan dasar teori evolusi.
Sumber:
Kompas
Senin, 23 Maret 2009
Produksi Energi Tekan Populasi Burung
Label: Dunia FaunaProduksi energi diyakini berkontribusi terhadap merosotnya populasi burung. Hal itu tertuang dalam laporan resmi pemerintah Amerika Serikat, seperti dikutip AP.
Di Hawaii, misalnya, selama 40 tahun terakhir populasi burung di padang rumput, pasir, dan laut merosot 30-40 persen. Produksi energi menjadi salah satu penyebab terpenting di antara beberapa penyebab lainnya.
Banyak jenis burung punah dari habitatnya karena di sana juga merupakan kawasan potensial sumber energi. Misalnya, burung-burung di kawasan padang rumput yang kian punah karena habitatnya dibabat petani untuk ditanami tanaman sumber biofuel atau jenis burung di kawasan hutan yang berkurang karena pembabatan terkait penyediaan batu bara.
"Kita butuh penyediaan energi dengan mata yang terbuka terhadap isu lingkungan," kata Direktur Laboratorium Ornitologi Cornell John Fitzpatrick
Software Pelacak Harimau Langka
Untuk memperkirakan populasi harimau di habitat liarnya, para ilmuwan mengembangkan metode baru berbasis software (perangkat lunak). Perangkat lunak ini sanggup membedakan individu harimau berdasarkan pola belangnya.
Perangkat lunak yang dikembangkan Conservation Research Ltd ini menggunakan algoritma buatan Ullas Karanth dari program konservasi harimau Wildlife Conservation Society (WCS). Algoritma tersebut dapat membedakan pola belang setiap individu seperti halnya pengenal sidik jari.
Dari hasil pemindaian pola belang dalam foto dapat dibuat model tiga dimensi yang akan memperlihatkan sosok harimau. Dengan demikian, para peneliti dapat membandingkan satu foto dengan lainnya untuk menentukan seberapa sering harimau tersebut muncul dan seberapa banyak populasi yang terdeteksi.
"Software baru ini akan memudahkan para konservasionis untuk mengidentifikasi setiap individu harimau dan memperkirakan populasinya," ujar Karanth, apalagi, seperti dilaporkan dalam jurnal Biology Letters edisi teranyar, tingkat akurasinya mencapai 95 persen.
Penggunaan perangkat lunak tersebut akan membantu upaya konservasi harimau yang semua jenisnya terancam punah di seluruh dunia. Berbagai jenis harimau merupakan satwa endemik di sejumlah daerah, seperti di Nepal, Indonesia, Rusia, dan China. Misalnya untuk mendukung upaya identifikasi selama ini yang dilakukan dengan memasang kamera-kamera pengintai yang disebar di dalam hutan.
Daur Air dan Cuaca Makin Kacau
CUACA adalah bagian dari daur air alami. Proses penguapan air oleh matahari hingga terbentuk awan, lalu kembali ke bumi sebagai hujan, sejak dulu berjalan mengikuti pola yang teratur. Namun, perilaku manusia mengganggu keseimbangan itu.
Pembabatan hutan dan emisi gas-gas rumah kaca, seperti karbon, sulfur, dan nitrogen, akibat berbagai aktivitas manusia menjadi penyebab utama yang mengacaukan daur air dan cuaca.
Tidak ada lagi reservoir air hujan di darat karena hutan ditebang dan daerah resapan serta situ telah diuruk menjadi tempat permukiman. Karena itu, air hujan amat cepat kembali ke laut. Akibatnya, ketersediaan air tawar di darat berkurang, bahkan krisis saat kemarau.
Hutan gundul menyebabkan tanah di perbukitan mengalami erosi, mengakibatkan sedimentasi di sungai dan muaranya. Pendangkalan sungai memperbesar ancaman banjir di daerah aliran sungai (DAS).
Kondisi ini terlihat nyata di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, beberapa tahun terakhir ini. Pada musim hujan banjir terjadi di DAS Bengawan Solo dan DAS Cimanuk pada Februari lalu dan DAS Citarum pekan lalu (21/3).
DAS Bengawan Solo yang dinyatakan kritis tahun 1984 itu dihuni lebih dari 17,5 juta jiwa.
Aliran air lintas batas merupakan fokus khusus yang ditetapkan PBB untuk Hari Air Sedunia pada 22 Maret 2009. Di dunia ada 263 danau dan sungai yang berada di beberapa wilayah administrasi, termasuk teritori 145 negara.
Pada 2009, tema Hari Air Sedunia adalah berbagi air, berbagi peluang. Tiap negara hendaknya membuka peluang untuk bekerja sama dalam pengelolaan air lintas batas, membangun rasa saling menghormati, pengertian, dan kepercayaan antarnegara dan memajukan perdamaian, keamanan, serta pertumbuhan ekonomi yang langgeng.
Berkaitan dengan Hari Air Sedunia 2009, UNESCO adalah lembaga dunia yang memimpin kegiatan terkait tema tersebut, didukung United Nations Economic Commission for Europe (UNECE) dan FAO.
Konvensi PBB tentang hukum dalam pemanfaatan air internasional sebenarnya telah diadopsi pada 21 Mei 1997. Namun, dalam 10 tahun sejak konvensi tersebut, hanya 16 negara yang telah meratifikasinya.
Hari Meteorologi
Sementara itu, Hari Meteorologi Dunia (HMD), yang diperingati setiap 23 Maret, untuk tahun ini mengambil tema ”Cuaca, iklim dan udara yang kita hirup”. HMD ini diperingati oleh 188 negara anggota Organisasi Meteorologi Dunia dan komunitas meteorologi sedunia sejak tahun 1950.
Berkaitan dengan peringatan HMD tersebut, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sri Woro B Harijono mengatakan, pihaknya sepanjang tahun ini akan menyelesaikan penelitian, penyediaan data, dan informasi berkaitan pengelolaan air dan pengembangan energi terbarukan. Data itu diperlukan departemen terkait untuk menyusun rencana adaptasi dan mitigasi bencana akibat perubahan iklim. Rencana ini merupakan tindak lanjut dari Assessment Report IV yang dikeluarkan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC)
Program yang akan dilaksanakan tahun ini mendata ketersediaan air di seluruh Indonesia. Sementara itu, BMKG telah menyusun peta potensi banjir di seluruh Indonesia untuk jangka tiga bulan ke depan. Di bidang energi terbarukan, prioritas BMKG menyediakan data pola curah hujan di beberapa wilayah yang memiliki waduk untuk PLTA. Data ini untuk perencanaan pembangkit listrik.
Tahun 2010, BMKG akan memperluas penyediaan data untuk sektor lainnya seperti pertanian, kehutanan, pariwisata, kelautan, kesehatan, dan pekerjaan umum.
Di tingkat internasional, tahun ini Indonesia akan mengambil peran dalam pembahasan tentang perubahan iklim. Untuk itu, BMKG mewakili pemerintah Indonesia menurut rencana akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan IPCC ke-31 pada November mendatang. Pertemuan internasional itu dilaksanakan sebelum COP 15 di Kopenhagen, Denmark.
60 Ikan Paus Terdampar di Pantai Australia
Canberra - Sebanyak 60 ikan paus terdampar di satu pantai di Australia Barat, Senin, demikian laporan Australian Associated Press (AAP).
Antara 40 dan 60 ikan paus diduga telah terbawa arus ke pantai Teluk Hamelin di dekat Sungai Margaret, kata wanita jurubicara Departemen Lingkungan Hidup dan Pelestarian seperti dikutip Xinhua-OANA.
Jurubicara tersebut mengatakan Departemen itu telah mengirim satu tim ke Teluk Hamelin untuk menyelamatkan hewan mamalia laut tersebut.
Sementara itu, beberapa ilmuwan Australia dan internasional dijadwalkan bertemu Senin guna membahas penelitian yang tak mematikan terhadap ikan paus.
Pertemuan itu menawarkan perspektif baru mengenai jumlah dan pembagian ikan paus di es laut Kutub Selatan dan sekitarnya, kata Menteri Lingkungan Hidup Federal Australia Peter Garret dalam satu pernyataan.
Menurut Garret, data mengenai populasi ikan paus di daerah es Samudra Selatan, yang telah dikumpulkan oleh para ilmuwan Australian Marine Mammal Center dan CSIRO direncanakan dipusatkan pada pertemuan Senin.
"Data yang dikumpulkan dan teknik penelitian yang terlibat akan menjadi sumbangan utama bagi pemahaman global mengenai ikan paus," kata Garret.
Peresmian Kemitraan Penelitian Samudra Selatan diumumkan pada penghujung tahun lalu dalam upaya untuk menghilangkan prasangka mengenai metode penelitian penangkapan ikan paus mematikan di Samudra Selatan.
Replika Pintu Neraka sudah terbuka di Uzbekistan
Sebuah fenomena alam yg memberi kiasan akan sebuah tempat yg pastinya semua orang ingin menghindarinya…. Secenery ini wujud di negara Asia Tengah , Uzbekistan… Menakutkan tapi kemungkinan adalah dari lahar gunung berapi atau mulut gunung berapi tersebut… hanya sebagai tatapan… kalau kita masuk dalam itu… tapi penjelasan sebenarnya begini… Tempat ini adalah di Uzbekistan yg digelar oleh penduduk setempat sebagai Pintu ke Neraka… terletak berhampiran dgn sebuah bandara kecil bernama Darvaz.
Kisah ini bermula kira-kira 35 tahun yg lampau. Seorang ahli geologis telah menggali tempat ini untuk mencari gas asli. Secara tiba-tiba semasa penggalian tersebut, mereka telah terjumpa satu jurang besar di bawah tanah. karena terlalu besar sehingga semua peralatan penggalian tersebut telah masuk ke dalam jurang tersebut. Tiada siapapun yg berani turun ke dalam jurang tersebut disebabkan jurang tersebut dipenuhi gas asli bumi. Untuk menghindari gas bumi yang akan mencemarkan bumi, mereka telah menyalakan api di dalam jurang tersebut dan semenjak dari itu sehingga kini, telah 35 tahun lubang ini terbakar tanpa henti walau sesaat.
Minggu, 22 Maret 2009
Cantik Memang, tapi Mematikan....
Label: Dunia Fauna
Sejenis tanaman liar yang mematikan dan membahayakan manusia dilaporkan telah "menyerbu" Uganda. Tanaman yang disebut "Congress" itu oleh media setempat pekan lalu disebutkan telah menewaskan ternak dan "mencekik" tanaman lain.
Tanaman yang secara ilmiah dikenal dengan nama Parthenium hysterophorus itu terlihat berkembang biak secara cepat di beberapa tempat, terutama di sepanjang jalan raya di seluruh Uganda, mulai dari Busia sampai Kabale.
Dr Gad Gumisiriza, pemimpin proyek penangan spesies yang menyerbu negeri tersebut di Kementerian Pertanian, sebagaimana dikutip oleh media milik pemerintah, Vision, Sabtu (14/3), mengonfirmasi bahwa rumput liar itu sejauh ini telah ditemukan sedikitnya di 12 kabupaten.
"Ini adalah tanaman liar yang sangat agresif yang perlu ditangani segera. Jika kita menundanya, tanaman tersebut dapat tumbuh dan tak terkendali," kata Gumisiriza, sebagaimana dilaporkan kantor berita China, Xinhua, Senin (16/3).
Daerah yang paling terpengaruh ialah Busiu di sepanjang jalan raya Tororo-Mbale dan kota kecil perbatasan Busia, yang masing-masing menghadapi dua are rumput liar.
Daerah lain yang terpengaruh meliputi Karengare di kabupaten Kabale, kota kecil Mbarara, dewan kota kecil Bugembe di Jinja, Ibanda, Namutumba di sepanjang jalan rayat Tirinyi, Busesa di kabupaten Iganga, Namulemba di kabupaten Bugiri, dan Taman Nasional Ratu Elizabeth di kabupaten Kasese.
Di Kampala dan kota kecil Masaka, sebagian penjual tanaman hias didapati menanam tanaman "Congress" sebagai tanaman bunga tanpa mengetahui itu adalah spesies asing yang berbahaya. "Banyak dukun juga menggunakan tanaman tersebut untuk mengusir roh jahat," kata Gumiriza.
Dipakai dukun untuk mengobati
Meskipun kelihatan cantik dan beraroma wangi, rumput "Congress" dilaporkan termasuk di antara 10 jenis rumput liar yang paling berbahaya di dunia.
Jika terjadi kontak dengan tubuh manusia, tanaman itu mengakibatkan dampak seperti luka bakar yang bisa membuat kulit terkelupas. Jika serbuk bunganya terisap, itu dapat mengakibatkan penyakit seperti asma atau gejala seperti influenza yang tak kunjung reda. Hewan yang memakannya menghasilkan susu berbau tak sedap dan bahkan dapat mati.
Menurut Gumisiriza, rumput liar tersebut dapat mengurangi produksi jagung sampai 40-60 persen. Tanaman liar itu juga dapat mengurangi jumlah padang rumput di daerah padang rumput sampai 90 persen.
Kementerian Pertanian berencana menangani rumput liar tersebut dengan menggunakan semprotan kimia, mencabutnya sampai ke akar dan merusaknya untuk membunuh tanaman liar itu.
"Kami telah menyiapkan program untuk menyemprot rumput liar di daerah utama. Kami juga telah menghubungi Kenya untuk melihat bagaimana kami dapat menangani rumput liar tersebut di daerah tak bertuan di perbatasan Busia," kata Gumiriza.
"Sementara ini kami akan terus memantau dan menciptakan kesadaran mengenai bahayanya rumput liar itu," katanya.
Dari Meksiko
Tanaman "Congress" diduga masuk ke Uganda dari Meksiko melalui Ethiopia dan Kenya. Tanaman tersebut secara tak sengaja masuk ke Ethiopia melalui padi-padian bantuan yang diimpor dari Meksiko selama kelaparan luas yang melanda negara di Tanduk Afrika itu pada pertengahan 1980-an.
Rumput tersebut tersebar terutama oleh truk jarak jauh, sungai, aliran air, dan banjir akibat badai. Rumput liar itu dapat tumbuh setinggi orang dewasa dan menghasilkan puluhan ribu benih dalam satu atau dua bulan.
Bibitnya tumbuh dengan mudah tapi jika tanahnya tidak basah, benih itu dapat bertahan sampai 20 tahun.
Teriakan Bilou Mentawai Jadi Deteksi Dini Tsunami
Suara "nyanyian" bilou (Hylobates klossii), sejenis kera endemik di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, secara turun temurun dipercayai warga lokal sebagai pertanda akan datangnya bencana. Fenomena ini bisa menjadi peringatan dini misalnya pertanda akan datangnya gelombang tsunami.
Program penyadaran kearifan lokal di Mentawai itu mulai disosialisasikan SurfAid Australia, sebuah LSM internasional peduli bencana. Manajer Program Penanggulangan Bencana LSM Internasional SurfAid Australia di Kepulauan Mentawai, Wawan Budianto, mengatakan, SurfAid melaksanakan program tersebut di Mentawai sejak 2007.
Ia menjelaskan, dari pantauan SurfAid di sejumlah daerah di Kepulauan Mentawai diketahui masyarakat lokal telah memiliki kearifan lokal sistem deteksi dini bencana dari gejala alam sekitar yang didominasi hutan tropis. Masyarakat memercayai jika mendengar suara binatang itu dengan alunan bunyi tertentu maka dianggap sebagai pertanda akan ada bahaya.
Bilou adalah jenis kera unik menyerupai siamang endemik yang hanya dijumpai di Kepulauan Mentawai. Sekujur tubuh bilou dipenuhi rambut hitam dan di bagian mata berbulu putih. Sebagai primata endemik, bilou kemudian ditetapkan sebagai binatang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia maupun dunia termasuk oleh masyarakat lokal Mentawai.
"Sejak turun temurun, masyarakat lokal Mentawai dilarang berburu bilou," kata Wawan.
Ia menyebutkan, selain untuk deteksi bencana, suara bilou juga pertanda dihentikannya kegiatan perburuan binatang di hutan Mentawai. "Jika ada warga berburu lalu mendengar suara bilou, maka mereka harus menghentikan perburuan, karena jika dilanjutkan akan ada bahaya," tambahnya.
Mentawai termasuk daerah rawan tsunami saat ini. Dari pendataan SurfAid diketahui sekitar 16.000 warga Kepulauan Mentawai bermukim di kawasan pesisir yang rawan bencana tsunami.
Ilmuwan Inggris Ciptakan Robot Ikan Pendeteksi Polusi
Para ilmuwan Inggris berhasil merancang robot ikan untuk mendeteksi pencemaran udara. Jika uji coba pertama yang akan dilaksanakan tahun depan di pelabuhan Gijon, Spanyol utara, itu sukses, para ilmuwan akan segera menggunakannya di sungai, danau, dan laut-laut di seluruh dunia.
Pembuatan robot berbentuk ikan bawal ini menghabiskan dana 20.000 pounsterling atau Rp 319 juta per satuannya. Gerakannya seperti ikan asli dan dilengkapi dengan sensor kimiawi untuk mendeteksi sampah polusi berbahaya, seperti bocoran kapal atau pipa bawah tanah.
Ikan-ikan robotik ini akan mengirimkan informasi yang dicerapnya ke daratan dengan menggunakan teknologi Wi-Fi. Tidak seperti ikan robot sebelumnya yang memerlukan tombol pengendali, ikan-ikan robot generasi baru ini secara independen akan mampu melacak polusi tanpa berinteraksi dengan manusia.
Rory Doyle, ilmuwan peneliti senior pada perusahaan perekayasa BMT Group, yang mengembangkan ikan robot tersebut bersama dengan para peneliti dari Universitas Essex mengatakan, ada banyak alasan mengapa mereka lebih tertarik membuat robot berbentuk ikan bawal itu ketimbang mengembangkan kapal selam konvensional.
"Dengan ikan robot, kami tengah mengembangkan satu desain yang diciptakan oleh proses evolusi berusia ratusan juta tahun dengan energi yang sangat efisien," katanya agak bercanda. "Efisiensi ini adalah hal yang kami perlukan untuk menjamin bahwa sensor deteksi polusi kami bisa menjejak lingkungan bawah air selama berjam-jam."
Kamis, 19 Maret 2009
Ilmuwan India Temukan 3 Bakteri Anti-UV di Stratosfer
Label: Ilmu pengetahuan
Sedikitnya tiga spesies bakteri yang tidak pernah ditemukan di muka bumi ternyata ditemukan hidup di stratosfer, lapisan atas atmosfer. Penemuan tersebut merupakan hasil penelitian para ilmuwan India.
Perburuan kehidupan renik di atas bumi dilakukan menggunakan sebuah balon udara raksasa yang diterbangkan pada ketinggian antara 20-41 kilometer. Balon yang dioperasikan Tata Institute of Fundamental Reserach (TIFR) itu diterbangkan dari National Baloon Facility di Hyderabad.
Muatan balon tersebut membawa instrumen penelitian seberat 459 kilogram yang direndam dalam tabung silinder berisi 38 kilogram cairan neon. Instrumen tersebut didesain untuk mengumpulkan sampel dari udara di sekitarnya kemudian dijatuhkan dengan parasut. Sampel tersebut kemudian dianalisis Pusat Biologi Sel dan Molekul di Hyderabad dan Natural Center for Cell Science (NCCS).
Secara keseluruhan, instrumen mendeteksi 12 jenis bakteri dan enam jenis koloni jamur dari stratosfer. Sebanyak 98 persen di antaranya memiliki sifat genetik yang sama dengan mikroorganisme sejenis di bumi.
Namun, tiga bakteri ini di antaranya benar-benar baru. Masing-masing dinamai PVAS-1, B3 W22, dan B8 W22. Dibandingkan sebagian besar lainnya, ketiga bakteri sama-sama memiliki daya tahan terhadap paparan sinar ultraviolet.
PVAS-1 masuk dalam genus Janibacter dan telah diberi nama ilmiah Janibacter hoylei sp. nov. untuk menghormati seorang pakar astrofisika terkemuka Fred Hoyle. Bakteri kedua B3 W22 diberi nama Bacillus isronensis sp. nov. yang diambil dari ISRO (Indian Space Research Organization). Adapun bakteri ketiga diberi nama Bacillus aryabhata dari nama astronom legendaris dari India dan juga nama satelit pertama buatan ISRO.
Ada Ubur-ubur Berwarna Pelangi
Seekor ubur-ubur yang hidup di perairan Pulau Tasmania, Australia, sangat unik dengan nyala warna-warni pelangi, merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu berderet di bagian bawah tubuhnya. Saking uniknya, seorang pakar ubur-ubur pun langsung yakin bahwa ubur-ubur itu sebagai spesies baru waktu melihatnya pertama kali.
Warna-warni pelangi terlihat di bagian cilia, sepasang alat tubuh mirip rambut yang bergerak serempak saat ubur-ubur berenang di perairan. Nyala pelangi tersebut tidak dihasilkan sendiri oleh tubuh ubur-ubur seperti hewan bioluminiscent, tetapi dari pantulan cahaya yang jatuh ke permukaan cilia tersebut.
"Spesies baru ini masuk dalam Ctenophora, kelompok hewan yang aneh dan belum banyak diketahui," kata Lisa Gershwin yang merupakan kurator ilmu alam di Museum dan Galeri Seni Ratu Victoria di Tasmania. Untuk seekor ubur-ubur, ukuran tubuhnya relatif besar dengan panjang 13 sentimeter.
Meski demikian, tubuh hewan tak bertulang belakang itu sangat rapuh. Buktinya, saat terkena jaring untuk diangkat ke permukaan, tubuhnya langsung rusak.
Gershwin menemukannya saat melakukan observasi menggunakan tangki khusus yang memudahkannya mengamati hewan-hewan bawah air. Ini merupakan spesies ubur-ubur ke-159 yang pernah ditemukannya.
Sebesar Ayam, namun Seganas Raptor
Ukurannya memang hanya sebesar ayam, namun jenis dinosaurus yang baru dideskripsikan fosilnya ini kelihatannya garang. Dengan taring tajam dan panjang, makhluk tersebut diperkirakan seganas velociraptor dengan cakar di ujung jari-jarinya.
Sejauh ini, spesies itu merupakan dinosaurus pemakan daging alias karnivora yang paling kecil di Amerika Utara. Rekor sebelumnya sebesar serigala. Berat tubuhnya hanya sekitar setengah kilogram.
"Mungkin berburu dan makan apapun yang dapat diraihnya sesuai ukurannya, serangga, mamalia, amfibi, dan mungkin bayi dinosaurus lain," ujar Nicholas Longrich dari Universitas Calgary Kanada yang melaporkannya dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi terbaru.
Dinosaurus tersebut diperkirakan hidup di kawasan rawa dan hutan basah di Amerika Utara 75 juta tahun lalu. Temuan dinosaurus berukuran kecil di Amerika Utara termasuk jarang. Fosilnya telah ditemukan sejak seperempat abad lalu namun selama ini teronggok di gudang museum.
Para peneliti memberi nama Hesperonychus elizabethae untuk menghormati Elizabeth "Betsy" Nicholls, paleontolog yang mengumpulkan spesimen dinosaurus tersebut. Sementara Hesperonychus berarti cakar barat istilah untuk cakar panjang berbentuk sabit.
Dinosaurus Berbulu Paling Tua
Sejak awal periode Jurassic mungkin sudah ada dinosaurus yang berbulu. Ini ditunjukkan dari fosil dinosaurus jenis baru dari bagian timur laut China yang diberi nama Konfusius.
Punggung hingga ekor dinosaurus tersebut memiliki bagian yang memanjang dan kaku mirip bulu burung. Pada fosilnya ditemukan tiga struktur mirip bulu burung yang panjangnya masing-masing 4,5 sentimeter. Pada bagian ekornya bahkan lebih panjang sekitar 5 sentimeter.
Makhluk tersebut mungkin berjalan dengan dua kaki, kaki depan pendek, dan memiliki ekor panjang. Namun, ukuran tubuhnya hanya 70 sentimeter, meski yang ditemukan fosil hewan yang belum dewasa.
Hewan tersebut diperkirakan hidup 130 juta tahun lalu. Para paleontolog memasukkannya ke dalam kelompok Ornithischia, salah satu dari dua kelompok besar dinosaurus. Bahkan, ini spesies pertama dalam kelompok ini yang memiliki bulu.
Selama ini, dinosaurus berbulu hanya ditemukan dalam kelompok besar lainnya Saurischia. Bagian yang sering diidentifikasi sebagai bulu primitif sering kali ditemukan pada fosil Theropoda yang diyakini sebagai nenek moyang burung modern.
"Jadi, penemuan ini memperluas distribusi bulu di sisi lain dinosaurus," ujar Hai-Lu You, ilmuwan dari Akademi Geologi China yang menjadi salah satu peneliti fosil tersebut. Fungsi bulu pada kedua kelompok berbeda itu mungkin saja mengalami perkembangan evolusi berbeda dari sekadar hiasan hingga alat bantu terbang.
Menurutnya, saat dinosaurus terbagi menjadi dua cabang genetika sekitar 235 juta tahun lalu, bulu sama-sama muncul di kedua cabang tersebut. Bahkan, bukan tidak mungkin bulu sudah muncul pada hewan-hewan sebelum dinosaurus.
Dinosaurus tersebut diberi nama Tiayulong confusciusi yang diambil dari nama Museum Alam Shandong Tianyu di Provinsi Shangdong yang ada di daerah lokasi penemuannya. Adapun nama spesiesnya diambil dari Confusius. Deskripsi spesies baru dinosaurus berbulu tertua itu dilaporkan dalam jurnal Nature edisi hari ini.
Monster Kutub Lebih Ganas dari T-rex
Tyrannosaurus rex alias T-rex mungkin tak ada apa-apanya dibandingkan seekor reptil raksasa yang pernah hidup di laut Arktik, Kutub Utara, pada zaman Jurassic. Gigitannya diperkirakan sanggup untuk menghancurkan sebuah mobil.
Monster laut yang disebut Predator X ini diperkirakan hidup 147 juta tahun lalu. Fosilnya ditemukan di Svarbald, Norwegia, dan baru digali sebagian tengkoraknya pertengahan tahun 2008.
"Dengan tengkorak lebih dari 3 meter, Anda bisa bayangkan begitu kuat gigitannya," ujar Joern Hurum, Associate Professor Paleontology Vertebrata di Museum Sejarah Nasional Universitas Oslo yang memimpin penggalian. Giginya saja masing-masing sepanjang 30 sentimeter.
Dengan struktur rahang seperti itu, kalkulasi kekuatannya diperkirakan 10 kali lipat gigitan aligator, buaya, dan hiu yang tekuat saat ini dan empat kali gigitan T-rex. Sementara itu, ukuran tubuh seluruhnya sekitar 15 meter dengan berat 45 ton.
Makhluk tersebut dimasukkan dalam kelompok pliosaur, jenis reptil raksasa pemakan daging berleher pendek. Fosil reptil-reptil raksasa banyak ditemukan di Svarbald, dan ini yang terbesar. Setahun sebelumnya, di kawasan tersebut juga ditemukan fosil pliosaur yang sedikit lebih kecil dan disebut The Monster.
Kerak Bumi Ternyata Lebih Mudah Mencair
Kerak Bumi ternyata lebih mudah mencair dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya, demikian hasil satu studi oleh University of Missouri, AS yang disiarkan Kamis di dalam jurnal "Nature".
Di dalam studi tersebut, para peneliti mengukur seberapa baik batu menghadapi panas dengan temperatur yang berbeda dan mendapati bahwa batu menjadi lebih panas di dalam kerak bumi, batu menjadi insulator yang lebih baik dan konduktor yang lebih buruk.
Temuan itu memberi pandangan yang mendalam mengenai bagaimana magma terbentuk dan akan menghasilkan contoh yang lebih baik mengenai benturan benua dan pembentukan sabuk gunung.
"Dengan keberadaan sumber panas luar, batu akan menjadi panas lebih efektif dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya," kata profesor ilmu geologi di MU College of Arts and Science, Allan Whittington .
"Kami menerapkan temuan kami pada model komputer yang meramalkan apa yang terjadi pada bebatuan ketika terkubur dan menjadi panas di sabuk gunung, seperti Himalaya hari ini atau Black Hills di South Dakota dalam geologi masa lalu. Kami mendapati bahwa rangkaian panas, yang disebabkan oleh gerakan tektonik selama pembentukan sabuk gunung, dengan sangat mudah menyulut pencairan kerak bumi," kata Allan Whittington .
Dalam studi tersebut, para peneliti menggunakan teknik yang berlandaskan laser guna menentukan berapa lama panas tersalur melalui sampel batu yang berbeda. Dalam semua sampel, penyebaran panas, atau seberapa baik satu materi mengirim panas, turun dengan cepat dengan peningkatan temperatur. Para peneliti mendapati bahwa penyebaran panas batu panas dan magma menjadi separuh apa yang sebelumnya diperkirakan.
"Kebanyakan pencairan kerak bumi terjadi akibat intrusi magma panas dasar dari lapisan Bumi," kata profesor ilmu geologi di MU College of Arts and Science,Peter Nabelek seperti dikutip dari Xinhua-OANA.
"Masalahnya ialah selama benturan benua, kami tak melihat intrusi magma dasar ke dalam kerak benua. Percobaan ini menunjukkan bahwa akibat penyebaran panas yang rendah, rangkaian panas jadi jauh lebih cepat dan lebih efisien, dan segera setelah batu menjadi panas, benda itu tetap lebih panas dalam waktu yang jauh lebih lama. Tentu saja, proses ini memerlukan waktu jutaan tahun dan kami hanya dapat menirukannya di komputer. Data baru ini akan memungkinkan kami menciptakan model komputer yang secara lebih akurat menyajikan proses yang terjadi selama benturan benua," kata Peter Nabelek.
Selasa, 17 Maret 2009
Pohon Berkhasiat Sembuhkan Penyakit Ditebang
Label: Dunia FaunaPemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah akhirnya berinisiatif menebang pohon randu di Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati karena mengundang "syirik" warga setempat yang menganggap air di dekat pohon tersebut berkhasiat menyembuhkan penyakit.
"Berdasarkan kesepakatan bersama dengan pemilik pohon Minggu (15/3) lalu, pohon randu tersebut akan ditebang Rabu (18/3) besok," ujar Camat Jati, Hendro Martojo, Selasa.
Penebangan pohon tersebut juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan sejumlah pihak, mengingat sejak sepuluh hari lalu tempat tersebut didatangi ribuan orang dari berbagai daerah hanya untuk mengambil air sungai yang di dekat pohon tersebut.
Banyaknya warga yang mengambil air berkhasiat tersebut justru mendatangkan berkah warga sekitar yang membuka jasa perparkiran.
Semalam, katanya, mampu meraup penghasilan dari jasa parkir saja hingga Rp1 juta.
Menurut rencana, penebangan pohon tersebut akan dilakukan oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup Pertambangan dan Energi (LHPE) disaksikan oleh sejumlah petugas kecamatan, perangkat desa setempat, Kesbanglinmas Kudus, serta dihadiri pula oleh MUI Kudus.
Fenomena pohon bisa menangis berawal dari cerita warga sekitar yang kebetulan melewati pohon randu tersebut pada malam hari.
Saat melewati pohon tersebut, warga setempat mendengar suara tangisan dari arah pohon tersebut.
Selang beberapa hari kemudian, warga mencoba melihat pohon tersebut yang dianggap bisa menangis. Setelah dilihat lebih seksama, pohon tersebut memiliki tekstur seperti bentuk mata, hidung, dan mulut manusia. Akhirnya, air yang berada di dekat pohon tersebut dianggap oleh warga sekitar merupakan air mata pohon yang dianggap memiliki khasiat.
Informasi tersebut akhirnya menyebar ke sejumlah daerah. Sejak sepuluh hari lalu hingga sekarang pohonm tersebut tidak pernah sepi dari kungjungan warga yang ingin mendapatkan air dari pohon tersebut.
Semakin banyaknya pengunjung yang datang memaksa warga menutup jalan masuk menuju lokasi pohon. Akhirnya, pendatang yang menggunakan kendaraan harus parkir dari jarak 500 meter dari lokasi pohon
Senin, 16 Maret 2009
Perubahan Iklim Munculkan Penyakit Tanaman Baru
Label: Dunia FaunaBengkulu - Perubahan iklim telah memunculkan penyakit baru pada tanaman Kakao di Pulau Enggano yang disebut petani dengan `hitam buah`, kata Koordinator Program Yayasan Kanopi Supintri Yohar, yang melakukan pendokumentasian perubahan iklim di pulau terluar itu belum lama ini.
"Karena menurut pengakuan masyarakat penyakit ini belum pernah muncul sama sekali dan terori yang ada juga menyebutkan bahwa dampak perubahan iklim salah satunya memunculkan penyakit baru baik bagi tanaman maupun manusia," katanya, Minggu.
Dari hasil dokumentasi Yayasan Kanopi tanaman Kakao petani di Pulau Enggano mulai terserang `hitam buah` dalam satu bulan terakhir.
Menurut petani setempat, kata dia, penyakit ini muncul setelah daerah tersebut dilanda hujan dengan intensitas tinggi.
"Belum bisa dipastikan apakah penyakit ini muncul akibat curah hujan yang terlalu tinggi karena yang pasti petani di sana mengaku baru kali ini menemui penyakit seperti ini," katanya.
Penyakit `buah hitam`, kata Supintri, menyerang buah kakao mulai dari buah muda hingga buah yang sudah bisa dipanen.
Dia mengatakan, yang menjadi keresahan petani setempat adalah serangan penyakit terhadap buah yang masih muda karena otomatis tidak akan bisa dipanen.
"Untuk sementara petani menanggulangi dengan memangkas buah yang terkena penyakit dengan harapan tidak menular ke buah yang lain," katanya.
Selain munculnya penyakit baru, perubahan iklim di Pulau Enggano yang berhasil didokumentasikan pihaknya adalah perubahan cuaca yang tidak teratur.
"Petani dan nelayan di Enggano tidak bisa lagi memperkirakan musim, sebagaimana selama ini bisa diperkirakan dan ini berpengaruh dengan kegiatan pertanian dan nelayan, bahkan tidak sedikit yang gagal panen karena esktrimnya cuaca," tambahnya.
Tujuan dokumentasi ini, kata dia, untuk memunculkan kesadaran masyarakat tentang aktivitas yang bisa memicu laju perubahan iklim, diantaranya penebangan hutan dan eksploitasi terumbu karang.
"Yang paling penting adalah kesiapan masyarakat menghadapi perubahan iklim karena merekalah yang merasakan dampaknya dan berhubungan langsung dengan aktivitasnya sehari-hari," terangnya.
Hari Hening Sedunia Bisa Selamatkan Planet
Denpasar - Peringatan rutin Hari Hening Sedunia diyakini berbagai kelompok pencinta lingkungan bisa menyelamatkan kelestarian Planet Bumi, diantaranya mereduksi pengeluaran gas karbon hingga 20.000 ton pada saat itu saja.
Menurut Herni F Hastuti, Koordinator Aksi dari Pusat Pendidikan Lingkungan Bali, saat melakukan aksi damai di Kawasan Puputan, Denpasar, Senin, aksi imbauan kepada umum tentang Hari Hening Sedunia itu telah dilakukan dua kali di Indonesia.
"Tanggalnya adalah 21 Maret nanti, hanya empat jam saja kita hening dan menghentikan aktivitas yang memicu pencemaran lingkungan, yaitu antara pukul 10.00 dan 14.00. Selebihnya silakan beraktivitas lagi," katanya.
Alasan pemilihan tanggal yang telah diutarakan secara umum di tingkat global itu, katanya, terkait dengan inklinasi matahari terhadap bumi, saat titik kulminasi matahari berada persis 90 derajat terhadap sumbu vertikal pada pukul 12.00 di garis ekuator.
Dalam kampanye damai itu, belasan orang anggota kelompok pencinta lingkungan itu membentang beraneka spanduk berisi ajakan ber-hening bersama pada saat yang telah disebutkan itu.
Akan tetapi, masyarakat pemakai jalan raya di sekitar lokasi aksi damai itu tidak antusias dengan ajakan itu. Mereka lebih memilih tetap melanjutkan perjalanannya ketimbang mencari tahu apa makna aksi itu.
"Kalau kita tidak boleh beraktivitas pada saat itu, bagaimana bisnis saya? Siapa yang bisa tutup kerugian?" kata Made Parma, seorang pelaju yang memiliki toko busana di kawasan Pasar Badung.
Menanggapi hal itu, Hastuti mengaku belum memiliki kajian menyeluruh terhadap impak sosial, budaya, dan ekonomi yang bisa timbul dari pelaksanaan ajakan ber-hening bersama pada 21 Maret nanti.
"Kami belum punya kajian menyeluruh. Idenya, ini semula berangkat dari kenyataan peringatan Hari Nyepi di Bali, ternyata bisa membuat lingkungan ini lebih bersih dan baik untuk semuanya," katanya.
Salah seorang mahasiswa Universitas Udayana, Yayuk, yang ditanya terpisah berkomentar, "Kita tidak memerlukan lebih banyak lagi lahan yang terus-menerus digali. Bukan juga memerlukan emas, tetapi kita akan lebih memerlukan air, udara bersih, dan lingkungan yang lebih baik kualitasnya.
Manusia Mirip Monyet Ditemukan di Gorontalo
Gorontalo - Seorang anak yang menyerupai wajah seekor monyet, Septingsih Abdul (10) ditemukan di Desa Tilangobula, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Putri kedua pasangan Fatma Nusi (40) dan Yusni Abdul (35) memiliki ciri rahang, hidung, dan telinga seperti halnya monyet, serta rambut lebat di hampir seluruh tubuhnya.
"Sejak lahir Septi memang sudah seperti ini kondisinya, bahkan waktu masih bayi rambutnya jauh lebih lebat terutama dari leher hingga ke anus," ujar ibu korban, Fatma, Senin.
Tak hanya itu, bocah kelas dua Sekolah Dasar tersebut bahkan tak memiliki payudara dan puting, alat kemaluan yang tak sempurna serta kedua telinga yang nyaris tak memiliki lubang.
Orang tua Septi yang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga tersebut, sempat membawa Septi ke dokter untuk memeriksakan kelainan bentuk tubuh yang dialami putrinya.
"Kata dokter ya memang sudah begitu dan tak bisa disembuhkan, tapi saya berharap pemerintah bisa membantu kesembuhan Septi. Minimal bisa menghilangkan rambut di seluruh tubuhnya," ujar Fatma.
Sementara itu, kondisi Septi tak membuatnya dikucilkan oleh warga dan teman-temannya di SD I Dumbaya Bulan, sehingga ia tetap mengecam pendidikan selayaknya anak normal lainnya.
"Kemampuan otak dan daya tangkapnya sama dengan siswa lainnya, dia bahkan tak suka menyontek dan lebih mandiri di kelas," ungkap Elvin Adam, wali kelas tempat Septi sekolah.
Ia menambahkan, sejauh ini nilai rapor Septi yang paling menonjol adalah pelajaran Pendidikan Jasmani, karena bocah tersebut lincah dan memiliki kemampuan berlari cepat dari anak sebayanya.
Meski sebelumnya sempat tinggal kelas karena tekanan yang dihadapinya, namun Septi sendiri mengaku sangat betah di sekolah tersebut .
"Teman-teman saya semuanya baik, kalaupun ada yang mengejek saya sudah biasa," kata Septi.
Sabtu, 14 Maret 2009
Sains Membuat Pikiran Manusia Kian Bisa Dibaca
Label: Ilmu pengetahuanLondon (Reuters) - Untuk pertamakalinya dalam sejarah, para ilmuwan mampu menunjukkan bahwa pikiran manusia dapat "dibaca" hanya dengan memperhatikan aktivitas otak.
Dengan menggunakan pemindai canggih untuk mengukur peredaran darah, melalui lingkungan realitas maya berbasis komputer, para ilmuwan Inggris mampu menyebutkan dimana para relawan berada.
"Yang mengejutkan, hanya dengan melihat data pada otak, kita bisa memperkirakan dengan tepat dimana mereka (responden) berada. Dalam kata lain, kami bisa 'membaca' ingatan spasial (berkenaan dengan ruang) mereka," kata Eleanor Maguire dari Wellcome Trust Center for Neuroimaging, University College London, kepada para wartawan.
Penemuan ini membuka kemungkinan bagi pengembangan mesin pembaca ingatan, meskipun Maguire menilai risiko kekacauan pembacaan pikiran masih jauh bisa terjadi.
Namun begitu, dia yakin penemuan yang dilaporkan dalam jurnal Cell Biology ini akan membantu pengembangan riset ganguan ingatan seperti pada Alzheimer dengan penyinaran cahaya untuk mengetahui bagaimana daerah otak besar menyimpan memori.
Maguire dan koleganya menggunakan satu teknologi yang dikenal sebagai "pencitraan resonansi magnetik fungsional" atau fMRI yang menyoroti daerah otak saat daerah-daerah ini aktif.
Dengan memindai otak manusia seperti memainkan game realitas maya dalam komputer, para ilmuwan mampu mengukur aktivitas neuron (sel syaraf) tertentu dalam otak besar (hippocampus), satu daerah otak yang disebut penting sekali bagi navigasi dan memori.
Penelitian ini meratakan jalan bagi analisis tentang bagaimana pikiran-pikiran lain, termasuk memori yang lebih lengkap mengenai masa lalu atau visualisasi masa depan, didata dalam sel syaraf.
Itu bermakna bahwa penggunaan fMRI untuk pemeriksaan forensik keseluruhan memori dan pikiran, membuka kemungkinan timbulnya masalah etika.
Untuk sementara teknologi ini hanya bekerja pada relawan yang berkehendak dan peneliti Demis Hassabis menilai teknologi ini masih membutuhkan waktu setidaknya 10 tahun sebelum itu mungkin diaplikasikan.
"Membutuhkan masa yang lama sebelum teknologi seperti itu menjadi mungkin diterapkan, dimana anda bisa membaca pikiran seseorang dalam satu masa singkat manakala pikiran-pikiran itu tidak kooperatif," katanya
sumber
ANTARA News
Populasi Komodo Terus Berkurang
Labuan Bajo - Populasi Komodo (Varanus comodoensis) di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, belakangan terus menyusut akibat berkurangnya ketersediaan mangsanya. Sejak tahun 2000 terus menurun signifikan, bahkan pada salah satu pulau, yakni Pulau Padar, di kawasan TNK itu, tak ditemukan lagi satwa yang dilindungi tersebut, demikian ANTARA melaporkan dari Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat, Sabtu.
Dari penjelajahan di Pulau Rinca dan Pulau Komodo bersama rombongan "fam trip" kalangan travel agen dari Bali yang dijadwalkan tiga hari, 6-8 Maret, hanya berhasil melihat beberapa komodo di kedua pulau tersebut.
Dacosta, salah seorang petugas TNK yang menjadi pemandu di Pulau Rinca, mengatakan, berdasarkan survei, populasi komodo terus berkurang, terutama akibat berkurangnya makanan bagi satwa itu.
Di Pulau Rinca yang populasinya sempat mencapai angka tertinggi, sekitar 1.400 ekor, kini diperkirakan maksimal 1.100 ekor.
"Kerbau dan rusak sebagai mangsa komodo sempat banyak diburu, sehingga jumlahnya juga terus berkurang," ucapnya.
Menurut dia, populasi kerbau di Pulau Rinca yang sempat mencapai 100 ekor, kini diperkirakan tinggal 60 ekor. Populasi rusa juga terus berkurang, sehinggi komodo cenderung saling memangsa.
Sementara di Pulau Komodo, populasi satwa itu yang sempat mencapai sekitar 1.500 ekor, diperkirakan turun menjadi 1.200-an.
Selain sempat terjadi perburuhan kerbau dan rusa, juga banyak komodo yang saling memangsa, kata Usman, petugas TNK yang mendampingi penjelajahan di pulau tersebut.
Bahkan di Pulau Komodo rombongan lebih dari 20 perusahaan travel agen yang didukung TransNusa, Blue Dragon dan Hotel Bintang Flores itu hanya berhasil melihat dua ekor komodo di perbukitan dan di pantai.
Terus menurunnya populasi komodo juga akibat cuaca yang kurang mendukung pada masa penetasan telur seperti bulan Februari-Aprll ini yang suhunya terlalu dingin.
Masa penetasan telur komodo memerlukan suhu lebih hangat berkisar 28-35 derajat Celcius.
"Dalam kondisi sekarang ini, dari 30 telur dalam satu sarang yang menetas beberapa saja, padahal idealnya lebih separuhnya," ujar Usman.
Untuk mempertahankan kelestarian komodo yang berada dalam kawasan yang didukung pemandangan perbukitan indah dan taman laut yang masih asli, pihak TNK meningkatkan patroli dan pengamanan.
Ari Daru dari Himpunan Pramuwisata Indonesia NTT maupun pengusaha pariwisata setempat Emil Bei, berharap keindahan pesona alam dan taman laut TNK dengan satwa komodonya, akan mendukung keinginan mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan melalui Bali maupun langsung dari Jakarta.
sumber
ANTARA News
Facebook Luncurkan Versi Bahasa Arab dan Ibrani
Beijing (Xinhuanet-OANA) - Facebook, situs jaringan sosial maya paling sukses dan paling luas digunakan di dunia, meluncurkan versi Bahasa Arab dan Bahasa Ibrani (Israel), Rabu, dalam upaya menarik pasar yang sangat bear potensinya di Timur Tengah dan sekitarnya. Facebook yang berbasis di Palo Alto, California, memiliki sejumlah besar pengguna di dunia Arab diantaranya Mesir yang dilanggani 900 ribu pengguna.
Penggunaan Bahasa Arab akan membuat Facebook semakin populer.
Facebook diluncurkan pertamakali lima tahun lalu dengan dilengkapi versi layanan dalam Bahasa Prancis, Spanyol dan Jerman yang kini tersedia dalam 40 bahasa. Para perancang teknis perusahaan ini tengah bekerja untuk menambah 60 bahasa lagi dalam daftar layanannya.
"Tujuan kami adalah membuat Facebook tersedia untuk setiap bahasa di seluruh dunia," tulis Ghassan Haddad, perekayasa Facebook, dalam pesan daringnya.
Versi Bahasa Arab dan Ibrani dari situs ini sulit dibuat karena harus menuliskan kalimat dari kanan kiri, bukan kiri ke kanan seperti dalam bahasa dunia umumnya seperti Bahasa Inggris.
sumber
ANTARA News
Tiga Jamur `Raksasa` Tumbuh di Jabar
Tasikmalaya - Tiga jamur `raksasa` atau jamur yang
tumbuh berbeda dengan ukuran jamur pada umumnya tumbuh di perkebunan warga dusun Karang Tunggak Desa Ciparakan Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Jamur tersebut menurut keterangan warga setempat, Ambu Imot, yang
mengaku pertama kali menemukan jamur raksasa menerangkan sejak sepekan
kebelakang jamur tersebut tampak kecil seperti jamur umumnya.
Namun kata Ambu, jamur yang tumbuh di lahan perkebunannya, Jumat
pagi, tampak tumbuh besar sehingga membuat kaget melihat pertumbuhan jamur cepat sekali.
Sementara itu jamur tersebut warnaya putih sedikit kekuning-kuningan dengan memiliki batang jamur tampak seperti tulang, sedangkan daunnya berwarna putih kecoklat-coklatan dengan keadaan dibawah daun jamur seperti jamur pada umumnya bergerigi.
Sedangkan ukuran ke tiga jamur tersebut yang paling besar memiliki diameter 50 cm dan dua jamur lainnya memiliki ukuran diamater 45 cm, sedangkan tinggi batang jamur tampak sama memiliki tinggi sekitar 45 cm.
Kini keadaan jamur tersebut dalam keadaan segar tidak membusuk,
namun gara-gara jamur tersebut warga sekitar berbondong-bondong ingin
melihat jamur raksasa yang menurut warga baru kali pertama tumbuh di
kampung tersebut.
sumber
ANTARA News
Kamis, 12 Maret 2009
Pornografi Bikin Cepat Pikun
Label: Ilmu pengetahuanMenikmati paparan materi pornografi secara terus-menerus bisa menyebabkan kecanduan (adiksi), yang pada akhirnya mengakibatkan jaringan otak mengecil dan fungsinya terganggu. Adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori.
Hal itu terungkap dalam Seminar mengenai Dampak Pornografi terhadap Kerusakan Otak, di Jakarta, Senin (2/3). Salah satu pembicara, ahli bedah syaraf dari Rumah Sakit San Antonio, Amerika Serikat, Donald L Hilton Jr MD, mengatakan bahwa adiksi mengakibatkan otak bagian tengah depan –disebut ventral tegmental area (VTA)– secara fisik mengecil.
Penyusutan jaringan otak yang memproduksi dopamine (bahan kimia pemicu rasa senang) itu, menurut dia menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Pornografi, tambahnya, menimbulkan perubahan konstan pada neorotransmiter dan melemahkan fungsi kontrol.
“Ini yang membuat orang-orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya,” tegas Hilton seraya menambahkan bahwa adiksi pornografi juga menimbulkan gangguan memori.
Menurutnya, kondisi tersebut tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat melainkan melalui beberapa tahap, yakni kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsif, ekskalasi kecanduan, desensitisasi, dan akhirnya penurunan perilaku. “Kerusakan otak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling berat, bahkan lebih berat dari kecanduan kokain,” katanya.
Meski demikian, kata Hilton, kini ada harapan kerusakan otak bisa dipulihkan hingga mendekati normal dengan berbagai metode penyembuhan. Terapi yang dapat digunakan untuk memulihkan kerusakan otak akibat kecanduan, antara lain, pemberian motivasi pribadi untuk memacu semangat penderita guna melepaskan diri dari kecanduan, dan penciptaan lingkungan yang aman bagi pecandu dengan menurunkan secara drastis aksesnya terhadap pornografi.
Selain itu, tambahnya, pembentukan kelompok pendukung dengan konselor dan terapis serta terapi peningkatan spiritualitas juga sangat bermakna dalam upaya pemulihan. “Penelitian menunjukkan, spiritualitas –agama apapun– akan mempercepat proses pemulihan,” kata Hilton.
Berbagai Media
Di tempat sama, Ketua Pelaksana Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman, mengungkapkan hasil pertemuan konselor remaja antara yayasan yang dia pimpin dengan 1.625 siswa kelas IV-VI sekolah dasar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi tahun 2008. Terungkap, antara lain, 66 persen dari mereka telah menyaksikan materi pornografi lewat berbagai media.
Sebanyak 24 persen di antaranya lewat komik, 18 persen melalui games, 16 persen lewat situs porno, 14 persen melalui film, dan sisanya melalui VCD dan DVD, telepon seluler, majalah, dan koran. Mereka umumnya menyaksikan materi pornografi karena iseng (27 persen), terbawa teman (10 persen), dan takut dibilang kuper alias kurang pergaulan (4 persen).
Ternyata anak-anak itu melihat materi pornografi di rumah atau kamar pribadi (36 persen), rumah teman (12 persen), warung internet (18 persen), dan rental (3 persen). “Kalau kita jumlahkan, yang melihat di kamar pribadi dan di rumah teman, berarti satu dari dua anak melihatnya di rumah sendiri,” ujar Elly.
Bagaimana dengan Jatim? Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim belum memiliki data hasil survei tentang banyaknya remaja yang melakukan tindakan asusila sejak dini akibat menonton film porno. Namun Ketua LPA, Priyono Adi Nugroho, ketika dihubungi Surya, Senin (2/3) malam, menyebutkan, besar kemungkinan hal tersebut juga terjadi di Jatim.
”Hal ini berdasar kasus-kasus seksual anak yang dilaporkan ke LPA. Di antaranya pengguguran kandungan dan pelecehan seksual terhadap mereka dari orang lain yang berusia sama,” kata Priyono.
Sedangkan menurut Dra Astrid Wiratna, psikolog Ubaya, kondisi seperti ini sudah menjadi biasa, seolah ’sudah zamannya’. ”Baik itu karena peningkatan budaya, teknologi, dan cara pikir. Kondisi ini sudah mulai muncul sejak 10 tahun yang lalu,” jelasnya.
Menurut Astrid, saat ini, orang tua tidak boleh munafik. Mereka tidak bisa mengharapkan sesuatu seperti yang ada di otak mereka, seperti perjalanan hidup orang yang lurus-lurus saja. Orang tua, tegasnya, harus melihat kondisi kenyataan yang ada, dimana saat ini paparan teknologi dan kondisi sosial telah memberi pengaruh pergaulan yang buruk kepada anak-anak mereka.
”Maka yang diperlukan bukan lagi soal tabu atau larangan tapi lebih dengan memberi tanggung jawab secara individu kepada anak-anak mereka. Memberikan informasi yang terbuka tentang kondisi sosial yang ada terkait dengan masalah seksualitas anak-anak,” ungkap Astrid.
Lahir Anak Sapi Berkepala 2, Diberi Nama Maulud
Warga Kabupaten Blitar geger menyusul lahirnya pedet (anak sapi) yang berkepala dua milik Handoko yang dipelihara Sukardi,37 warga Desa Kotes, Kecamatan Gandusari.
Anak sapi berkelamin betina itu lahir, Senin (9/3) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Sukardi mengaku kaget ketika memeriksa kondisi anak sapi itu ternyata kepalanya ada dua saling berhimpitan. “Batok kepalanya ada 2, matanya 4, mulutnya 2 tapi telinga dan kakinya normal,” ujar Sukardi.
Begitu lahir, anak sapi jenis Limousin (dari Australia, red) hingga siang kemarin hanya terbaring saja. Menurut keterangan mantri hewan yang memeriksanya, kondisi anak sapi itu sehat dan normal. Tapi sulit berdiri, karena tidak kuat menopang 2 kepalanya.
Anak sapi unik ini oleh Sukardi diberi nama Maulud, karena lahir tepat pada saat Hari Maulud Nabi Muhammad SAW. “Tapi dua kepalanya sama-sama berfungsi normal, bahkan ketika diberikan minuman susu induknya kedua mulut dan tenggorokannya juga berfungsi normal hanya tidak bisa berdiri saja,” ujarnya.
Sejak lahir, anak sapi itu sudah menghabiskan 3 botol atau sekitar 750 ml air susu induknya. Kabar lahirnya anak sapi berkepala 2 itu langsung menyebar dan mengundang kedatangan ratusan warga yang ingin melihatnya.
Warga yang berdatangan juga berebut mengambil foto, bahkan mengelus-elus kepalanya. “Sapi berkepala 2, ini pertama kali terjadi di desa ini,” tutur Suyono, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari yang datang bersama putranya.
Kesempatan ini dimanfaatkan pemuda setempat untuk mendapatkan pemasukan desa, dengan membuka tempat parkir atau penitipan sepeda motor. Selain itu menyediakan tempat sumbangan sukarela untuk kepentingan warga desa. Bahkan warga membentangkan terpal berukuran 3 x 5 meter di depan kandang sapi agar warga yang melihat tidak kepanasan.
Diungkapkan Sukardi, sejak dipelihara 6 bulan lalu, induk sapi kondisinya sudah hamil serta tidak ada kelainan. “Saya tidak punya firasat apa pun, mimpi atau kejadian yang aneh. Semuanya biasa-biasa saja,” tandas ayah dari 1 orang putra ini.
Sukardi berharap anak sapi itu bisa tetap hidup normal. Pemiliknya Handoko sejauh ini masih belum ada rencana untuk menjualnya. “Terserah Pak Handoko, kalau dijual harga normalnya sekitar Rp 3 juta. Tapi kalau kondisinya begini, saya tidak tahu berapa harganya,” ungkapnya.ais
Ilmuwan Temukan Tengkorak Vampire
Tengkorak vampire ditemukan dari kuburan di Venisia. Tengkorak itu disebut sebagai vampire pertama yang berhasil ditemukan, merujuk pada dokumen kuno yang ada.
Matteo Borrini dari University of Florence di Italia menemukan tengkorak wanita dengan pecahan batu di mulutnya. Tengkorak manusia yang diperkirakan hidup di zaman pertengahan itu ditemukan di pulau Lazzaretto Nuovo di Venisia.
Kematian wanita itu disebabkan oleh wabah yang disebarkan oleh vampire bukan karena diminum darahnya. Penggali kubur menaruh batu di mulut agar vampire tidak melakukan lagi, kata Borrini.
Orang percaya pada vampire karena darah kadang keluar dari mulut orang yang mati. Borrini yang mempresentasikan penemuan itu di konferensi American Academy of Forensic Sciences di Denver Colorado pekan lalu mengatakan, itu pertama kalinya vampire diteliti secara forensik.
Namun Peer Moore-Jansen dari Wichita State University di Kansas mengatakan telah menemukan tengkorak serupa di Polandia.”Klaim penemuan vampire pertama itu sesuatu yang menggelikan,” katanya.
Museum Yang mengoleksi Organ vital binatang
Saat ini museum tidak terbatas dengan peninggalan purbakala saja. Contoh saja museum lilin Madam Tousound yang sangat menarik perhatian masyarakat. Namun apakah Anda akan sangat menikmati jika mengunjungi Icelandic Phallological Museum?
Seperti dugaan Anda, Icelandic Phallological Museum di Islandia adalah museum yang mengkoleksi alat kelamin hewan jantan dari seluruh spesies di seluruh dunia.
Adalah Sigurdur Hjartarson, pencetus dan pemilik museum ini. Sigundur memulai koleksinya dari tahun 1974 dengan kelamin dari seekor banteng yang menurutnya memiliki bentuk yang unik. Koleksinya yang terbesar miliknya adalah dari seekor ikan paus dengan berat 70 kg dan panjang 1,7 meter. Sedangkan koleksi terkecil berasal dari seekor hamster yang hanya 2 mm dan harus dilihat dengan kaca pembesar.
Diantara sekian banyak koleksi dari spesies bintang, lucunya tidak ada satu pun koleksi dari spesies homo sapiens atau manusia. Namun Sigurdur yang mengaku telah memiliki 261 phallus dari 90 spesies binatang mengatakan hal itu tidak akan lama karena seorang pria dari Jerman, Amerika, Islandia dan Inggris telah berjanji akan mendonasikan alat kelamin mereka setelah mereka meninggal.
Siapa pengunjungnya? Museum yang awalnya berdiri di kota Reykjavik, Islandia pada tahun 1997 dan pindah ke sebuah daerah pinggiran laut, Husavik, Islandia ternyata memiliki pengunjung dari seluruh dunia. Seperti dilansir oleh Reuters, setiap tahun orang-orang dari seluruh dunia datang untuk mengunjungi museum tersebut dan 60% diantaranya adalah perempuan. “Musim panas tahun lalu pengunjung kami mencapai 6.000 orang,” ujar Sigundur sambil tersenyum. Tertarik mengunjungi, ladies?
Mobil Terbang Harganya Rp 1,7 Miliar
MASSACHUSETTS, JUMAT — Inilah solusi mujarab untuk mengusir kemacetan di kota-kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya. Sebuah perusahaan teknologi di Woburn, Massachusetts, Amerika Serikat, tahun ini bakal memproduksi mobil terbang secara massal.
Mobil terbang itu dinamai Transition. Di Amerika, barang seharga Rp 1,7 miliar itu sudah ludes dipesan meski produknya belum jadi. Harga itu tentu saja tak terlalu mahal buat segelintir orang kaya di Indonesia, mengingat banyaknya mobil mewah berseliweran di Jakarta. Transition sanggup membawa dua orang. Kecepatannya sekitar 185 km per jam saat di udara.
Untuk tinggal landas, Transition membutuhkan jarak ancang-ancang sekitar 520 meter, tetapi hanya perlu beberapa ratus meter untuk mendarat. Perubahan dari mode darat ke mode terbang pun bisa dilakukan cukup dengan menekan satu tombol di kabin.
Baling-baling yang digunakan saat mode terbang akan tersimpan dan terkunci aman ketika sedang menggunakan mode darat. Untuk menyimpannya, tidak butuh ruang sebesar hanggar. Transition dapat disimpan di garasi rumah karena sayapnya dapat dilipat.
Dengan dimensi tinggi 2,1 meter, lebar 2 meter, dan panjang 5,7 meter setelah dilipat, Transition jadi lebih kecil dibandingkan SUV ukuran besar, seperti Cadillac Escalade atau Lincoln Navigator. Namun, tidak sembarang orang bisa memesan kendaraan ini. Syaratnya, harus punya lisensi pilot. Mau test drive? Silakan lihat dulu situs pabriknya atau lihat videonya di YouTube.
Eksperimen Big Bang berhasil
Tim ilmuwan menyatakan eksperimen besar untuk merekaulang kondisi beberapa saat setelah Big Bang (ledakan besar), berhasil.Mereka kini telah menembakkan dua berkas partikel proton mengelilingi terowongan 27km yang menampung Large Hadron Collider (LHC).
Mesin senilai lebih dari 9 miliar dollar di perbatasan Swiss-Prancis itu dirancang untuk menabrakkan partikel dengan kekuatan sangat dahsyat.Para ilmuwan berharap peneletian ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental di bidang fisika.
Berkas proton pertama, yang bergerak searah jarum jam, menyelesaikan putaran pertama terowongan bawah tanah itu sebelum 0930 waktu Inggris (1530 WIB). Sedangkan, berkas kedua, yang bergerak melawan arah jaruh jam, berhasil mengitari terowongan tersebut selepas pukul 1400 (2000 WIB).
Cern belum mengumumkan kapan tumbukan pertama akan terjadi, tapi diperkirakan terjadi sebelum mesin itu dimatikan selama musim dingin.
Eksperimen fisika terbesar di dunia ini berlangsung tiga dasawarsa setelah digagas.
Para teknisi dan ilmuwan meluapkan perasaan sukacita mereka, saat partikel-partikel proton menyelesaikan putaran pertama cincin bawah tanah, yang menampung kompleks riset fisika Large Hadron Collider (LHC) di bawah Gunung Alpen Eropa.
Mesin yang berlokasi di perbatasan Swiss-Prancis itu dirancang untuk untuk menumbukkan partikel-partikel subatomik.
Mereka mencoba merekaulang kondisi setelah peristiwa Big Bang, yang menurut para ilmuwan menyebabkan terbentukan alam semesta.
Satu berkas partikel subatom lain akan dikirim dari arah berlawanan, dan menabrakkan partikel-partikel itu dengan kekuatan yang sangat dashyat.
Sejumlah pengkritik menyatakan ketakutan bahwa tabrakan proton bisa menimbulkan lubang hitam yang akan menyebabkan kiamat. Namun, kekhawatiran itu ditolak oleh para pakar fisika.
Tersendat-sendat
Rencana penelitian ini sendiri tersenda-sendat sejak digagas sekitar 30 tahun lalu. Proyek ini menghadapi masalah pembengkakan biaya, gangguan peralatan, dan masalah konstruksi.
LHC
Collider itu dioperasikan oleh Lembaga Eropa untuk Riset Nuklir, yang lebih dikenal dengan akronimnya dalam bahasa Prancis, Cern.
Terowongan sirkuler yang sangat besar itu memuat lebih dari 1.000 magnet silindrik.
Magnet-magnet itu dipasang di sana untuk mengarahkan berkas - yang terdiri dari partike-partikel yang dinamai proton - sepanjang cincin yang membentang 27 km.
Pada akhirnya, dua berkas proton akan diarahkan secara berlawanan di terowongan LHC pada kecepatan mendekati laju cahaya, dan menyelesaikan 11.000 putaran per detik.
Wartawan sains BBC Matt McGrath dari Pusat Riset Nuklir Eropa, atau CERN, di Jenewa melaporkan, untuk menembakkan berkas partikel itu ke sekeliling terowongan, diperlukan ribuan magnet bertenaga besar, yang didinginkan sampai suhu minus 271 derajat Celcius.
Beberapa minggu lagi, ke dua berkas akan bertabrakan di beberapa titik di sepanjang terowongan.
Tabrakan ini akan menghasilkan suhu yang jauh lebih panas dari matahari, dan terkonsentrasi di sebuh tempat yang sangat kecil, sekian kali lipat lebih kecil daripada debu.
Partikel-partikel sub atomik yang terbentuk, kemudian akan dipelajari secara teliti oleh ilmuwan dari seluruh dunia.
Mereka berharap data yang dihasilkan akan membuka misteri alam semesta.
Minggu, 08 Maret 2009
Sebuah Komet Berwarna Hijau Sedang Mendekati Bumi
Label: Astronomi, Ilmu pengetahuan
Situs Web NASA melaporkan bahwa komet hijau bernama Lulin sedang mendekati Bumi. Pada 24 Februari jarak antara komet dengan Bumi akan mencapai jarak minimum, diduga luminosity (kilauannya) bisa mencapai 4-5, di daerah pedesaan yang langitnya gelap dapat melihat bayangan komet yang indah.
Menurut laporan astronomi Taipei Museum Taiwan bahwa “komet Lulin” pada 11 Juli 2007 ditemukan bersama oleh asisten pengamat Lulin Sky Survey, LUSS dari Institute of Astronomy, National Central University Taiwan Lin Qisheng dan Ye Quanzhi dari Sun Yat-sen University Guangzhou China, dengan menggunakan teleskop 41 cm
dari Lulin Observatory Central University; ditemukan terletak di konstelasi Aquarius dengan luminosity hanya 19.
Organisasi komet internasional menetapkannya sebagai komet non-siklus, pada paruh bulan pertama bulan Juli 2007 ditemukan karakteristik komet ketiga, dan diberi No C/2007 N3, dan dinamakan sesuai dengan nama Observatory-nya “Lulin”. Komet Lulin adalah komet pertama yang ditemukan oleh Taiwan yang diberi nama, juga adalah komet pertama yang ditemukan secara bersama oleh Taiwan dan China.
Waktu pengamatan terbaik “komet Lulin ” adalah pada tanggal 17 Februari hingga akhir Februari, pada 24 Februari jarak antara komet dengan Bumi mencapai jarak minimum, diduga luminosity bisa mencapai 4-5. Di daerah pedesaan yang langitnya gelap dapat melihat bayangan komet yang indah ini. Ketika jarak komet Lulin paling dekat dengan Bumi, ia akan berjarak 38 juta mil dari Bumi, tidak ada efek negatif terhadap Bumi.
Biro Cuaca stasiun astronomi Taiwan berkata komet Lulin saat ini diidentifikasi sebagai komet non-siklus (sekali ini setelah mengunjungi Bumi hilang tak akan kembali) atau komet siklus panjang (siklus mengunjungi Bumi lebih dari dua ratus tahun), yang berarti bahwa “dalam seumur hidup kita hanya berkesempatan sekali ini saja dapat melihatnya.”
Atmosfer komet Lulin besarnya sama dengan Jupiter, gas yang membentuk atmosfer komet ini, adalah kunci penampakkan hijaunya. Aliran udara yang tersembur dari inti komet ini, termasuk sianida (semacam gas beracun yang banyak ditemukan dalam komet) dan divalent karbon (C2). Kedua zat ini di bawah sinar matahari dalam lingkungan vakum sekitar komet, akan memancarkan cahaya hijau. (dajiyuan/lim)
Kerajaan Romawi Kuno Dibangun Dalam Semalam
Menurut laporan sebuah situs Amerika, bahwa arkeolog menemukan misteri yang mengejutkan, di mana bukti terbaru akhirnya membuktikan bahwasannya kerajaan Romawi kuno mulai dibangun pada tanggal 13 Agustus tahun 625 SM dan selesai dirampungkan sebelum Matahari terbenam. Ketika wartawan menanyakan kepada mereka di mana mendapatkan bukti-bukti itu, para arkeolog mengeluarkan satu gulungan, yaitu sebuah dokumen dan kontrak yang ditandatangani sendiri oleh Julius Caesar.
Sebagian di dalam kontrak yang berbahasa Latin itu jika diterjemahkan adalah sebagai berikut: “Kami dari perusahaan developer Aljeida Babylon setuju, bahwasannya pada tanggal 13 Agustus tahun 625 SM ini akan mulai bekerja dan merampungkan bangunan kerajaan Romawi, jika kami tidak dapat menyelesaikannya dalam waktu yang ditentukan kerajaan, kemaharajaan Caesar boleh memenggal kepala kami dan berikan kepada singa sebagai santapan.”
Menurut para arkeolog, bahwa bukti ini mutlak berlaku, dan para pekerja ahli pasti dalam waktu satu hari menyelesaikan pembangunan kota Roma, sebab mereka tidak menemukan apa pun sisa fosil kepala yang dipenggal.
Pada kenyataannya, dokumen kemaharajaan Caesar ini sama persis dengan kain pembungkus mayat, bisa dipercaya namun juga meragukan. Dan saat ini, ilmuwan sedang menaksir usia sebenarnya isi gulungan itu yang menggunakan cara penentuan tahun dengan karbon.
Orang-orang mengetahui dari mata pelajaran di sekolah, bahwa wilayah kerajaan Romawi seluas 280 ribu meter persegi, dan di dalamnya termasuk sejumlah kota, kota kecil, beberapa sungai, sejumlah gunung, dan beberapa gedung teater, banyak sekali saluran pipa air, saluran pembuangan air, gerbang lengkung, museum, gereja katedral bersepuh emas, dan pondok piza dan lain sebagainya, yang mana kesemuanya itu harus dalam satu hari, artinya mesti diselesaikan dalam waktu 12 jam, sama sekali di luar imajinasi.
Arsitek bernama Flayter mengatakan, “Dalam waktu satu hari, tim proyek pembangunan saya bahkan tidak bisa menyelesaikan sebuah tembok pembatas kota. Di lihat dari gambar maket kota Roma ini, perusahaan saya harus menghabiskan waktu ratusan tahun baru bisa menyelesaikan seluruh proyek pembangunan kerajaan Roma.”
Jika kondisi yang dilukiskan dokumen tersebut itu benar, maka ilmuwan dan arsitek sekarang akan terperosok lagi ke labirin yang baru, mereka tidak mampu menjelaskan bagaimana orang-orang pada masa itu dapat menyelesaikan pembangunan kerajaan Roma yang luasnya 280 ribu meter persegi itu hanya dalam waktu 12 jam.
Sejarawan Rogyes berpendapat, bahwa semua ini sama seperti bangunan piramida, adalah misteri sepanjang masa, hanya bisa membayangkan bahwa sejumlah benda-benda yang dikuasai orang-orang di masa itu telah hilang tak terwariskan, dan teknologi kita sekarang tidak bisa bersaing dengannya. Pertama-tama mereka membangun piramida, berikutnya mereka membuat patung muka singa berbadan manusia, dan belakangan mereka membangun menara dsb, serta bangunan misterius dan unik yang tak terhitung banyaknya. (Sumber: Secretchina.com)
Kelompok Galaksi Monster Tampak di Antariksa Jauh
Sebuah observatorium yang mengorbit telah menemukan sebuah kumpulan/rumpun galaksi yang luar biasa besarnya di antariksa jauh yang hanya dapat dijelaskan oleh fenomena eksotis yang dikenal sebagai energi gelap, Badan Antariksa Eropa (ESA) menyatakan Senin.
Ditemukan dalam pemindaian oleh teleskop sinar-X XMM-Newton yang mengorbit milik ESA, massa kumpulan galaksi tersebut besarnya sekitar seribu kali daripada galaksi kita, Bima Sakti, kata ESA, seperti dikutip AFP.
Kumpulan sangat besar tersebut, yang dikenal menurut nomor katalognya, 2XMM J083026+524133, terletak 7,7 miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi dan membantu mengkonfirmasi hadirnya energi gelap, kata badan itu.
Berdasarkan hipotesis ini, sebagian besar dari Alam Semesta terdiri atas "energi gelap", yakni kekuatan yang penuh teka-teki yang menyebabkan meluasnya kosmos secara cepat.
Kelompok super galaksi yang baru ditemukan ini hanya dapat terbentuk pada awal sejarah Alam Semesta, sebuah pendapat yang didukung dari jaraknya yang amat jauh dari Bumi.
Dorongan keluar dari energi gelap sedemikian rupa, sehingga dalam waktu belakangan ini, berbagai kelompok galaksi monster itu mengalami kekurangan perekat gravitasi yang akan memungkinkannya untuk membentuk diri.
"Kelompok galaksi itu begitu besar sehingga jumlah mereka hanya sedikit saja dalam jarak sejauh itu," kata ESA, yang menyamakan prestasi itu dengan penemuan "sebuah jarum kosmik dalam tumpukan jerami."
Pengamatan tersebut dilakukan oleh sebuah tim yang dipimpin Georg Lamer dari Institut Astrofisika Potsdam, Jerman timur, yang pada awalnya dengan menggunakan kamera pencitraan foton yang terpasang di XMM-Newton.
"Energi gelap" diyakini merupakan 72 persen lebih dari komposisi Alam Semesta yang terdeteksi dan "zat gelap", yakni partikel-partikel berat yang masih harus ditemukan, yang jumlahnya mencapai 23 persen, demikian menurut teori kosmologis.
Sisanya sebanyak kurang dari lima persen adalah baryon atau partikel-partikel subatomik.
Para Astronom AS Temukan Tabrakan Antar-Planet
Dua planet sekitar 300 tahun cahaya jauhnya dari Bumi saling bertabrakan belum lama ini, para astronom AS menyatakan Selasa, bukti pertama tabrakan katastropik semacam ini yang pernah disaksikan para ilmuwan.Para astronom dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) dan Institut Teknologi California (Caltech) mengemukakan benturan ini melibatkan dua planet yang mengorbit di konstelasi Aries.
Tabrakan terungkap ketika para astronom berupaya mengkur usia bintang itu dan menemukan sangat banyaknya debu yang mengorbit bintang tersebut. "Itu seolah-olah Bumi dan Venus saling bertabrakan," ujar Benjamin Zuckerman, profesor fisika dan astronomi UCLA, seperti dilaporkan AFP.
"Mereka tak pernah menyaksikan apa pun seperti ini sebelumnya. Tampaknya, tabrakan besar katastrofik dapat terjadi dalam sebuah sistem planet yang sudah mapan."
Penelitian para astronom ini akan disiarkan dalam Astrophysical Journal edisi Desember. Tabrakan itu merupakan "peristiwa kepunahan yang luar biasa yang dapat menyapu kehidupan di masing-masing planet dalam tempo beberapa menit.
Nasib Bumi
Kemungkinan Bumi mengalami tabrakan yang berakibat luar biasa (apokaliptik) dengan planet lainnya atau asteroid telah menjadi santapan lezat para penulis fiksi ilmiah atau sutradara film sejak munculnya novel "When Worlds Collide" karya Philip Wylie dan Edwin Balmer pada 1933.
Namun demikian, para astronom mengemukakan tabrakan seperti ini tetap kecil kemungkinannya.
Astronom Universitas Negara Bagian Tennessee, Gregory Henry, mengatakan para ilmuwan di AS dan Prancis telah lama mengkaji stabilitas berbagai orbit planet.
"Model komputer mereka meramalkan gerakan planet di masa depan yang jauh dan mereka menemukan kecilnya kemungkinan tabrakan antara Merkurius dan Bumi atau Venus pada masa miliaran tahun mendatang atau lebih," tutur Henry.
Akan tetapi, Zuckerman melihat tabrakan-tabrakan seperti ini telah terjadi dalam sistem tata surya kita di masa lalu.
"Banyak astronom merasa yakin Bulan kita terbentuk dari tabrakan dua planet, Bumi yang masih muda dan sebuah benda langit seukuran Mars, benturan yang menghasilkan debu luar biasa banyaknya, beberapa di antara sangat padat sehingga membentuk Bulan dan yang lainnya bergerak menjauh menuju orbit Matahari yang masih muda," katanya.
Delapan Inovasi Paling Top Inspirasi dari Petir
APA HUBUNGAN ANTARA PETIR DAN KESUBURAN LAHAN? 'DI DAERAH YANG BANYAK PETIR, BIASANYA TANAHNYA SUBUR,' UJAR DR MUHAMMAD NUR DEA, PERISET JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO. IA MEMBUAT TEKNOLOGI PLASMA BERUPA GAS YANG TERIONISASI DALAM LUCUTAN LISTRIK, PERSIS PETIR. TEKNOLOGI ITU MEMPERCEPAT PEMBENIHAN BENIH BAKAU SEKALIGUS MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN.
Yos Sutiyoso, ahli budidaya pertanian, menjelaskan duduk perkara petir dan kesuburan tanah. Di udara terdapat N2 alias nitrogen berkadar 79�an O2 atau oksigen berkadar 20,9�Keduanya tak bisa berikatan karena masing-masing bermuatan atom negatif. Petir yang berkekuatan ribuan volt mampu mengubah muatan atom nitrogen menjadi positif.
Dengan perubahan itu oksigen dan nitrogen pun bergandengan menghasilkan senyawa asam nitrat. Asam nitrat itu dibutuhkan tumbuhan, terutama untuk fase vegetatif. 'Nitrogen dari asam nitrat jauh lebih baik daripada nitrogen yang berasal dari amonia,' kata Sutiyoso. Sebab, nitrogen dari amonia menyebabkan sel tumbuh meraksasa, seperti balon yang ditiup: membesar, tetapi jaringan antarsel renggang.
Intensitas petir terbesar di dunia ada di Kotamadya Depok, Provinsi Jawa Barat. Nitrogen dari Depok juga mengalir ke Pasarminggu, Jakarta Selatan, yang dulu sohor sebagai sentra buah-buahan nasional. Cara kerja petir itulah yang mengilhami Muhammad Nur menerapkan teknologi plasma untuk mempercepat pertumbuhan bakau Rhizophora apiculata.
Ionisasi nitrogen
Teknologi plasma terdiri dari penyedia tegangan tinggi DC, pembangkit plasma, dan reaktor plasma. Sumber energi untuk pembangkit voltase tinggi berasal dari sumber PLN 220 volt atau baterai 12 volt. Dengan alat itu Nur membuat 'petir mini' agar terjadi ionisasi nitrogen. Inti teknologi plasma yang dikembangkan Nur persis teknik plasma cluster yang diadopsi industri televisi, kulkas, dan mesin pendingin ruang.
Mereka memanfaatkan gas terionisasi dalam lucutan listrik. Teknologi plasma menyaring udara dan melumpuhkan mikroorganisme di udara dengan sebaran ion positif dan negatif yang diproduksi genarator ion. Plasma menebar ion hidrogen positif dan ion oksigen negatif ke udara yang berfungsi 'menangkap' dan memecah partikel alergen, bakteri, dan cendawan.
Muhammad Nur mengatakan harga sebuah unit alat pengionan nitrogen Rp15-juta. 'Untuk kelompok tani masih terjangkau,' kata dosen Jurusan Fisika Universitas Diponegoro itu. Lagi pula alat itu dapat digunakan untuk ionisasi benih komoditas lain seperti tomat, cabai, sawi, dan jagung untuk meningkatkan produksi.
Pada pembenihan bakau, teknologi plasma mengurai udara demi membebaskan unsur nitrogen sehingga terjadi ionisasi nitrogen. Nur menembakkan ion nitrogen ke benih bakau selama 10 menit. Ion nitrogen menyusup ke dalam benih. Sutiyoso mengatakan tanaman memerlukan unsur nitrogen antara lain untuk perkecambahan dan perkembangan daun. Nur, kelahiran Labuhanruku, Asahan, Provinsi Sumatera Utara, 26 November 1957, mengatakan semakin lama pengionan, kian cepat pertumbuhan tanaman.
Benih-benih bakau hasil radiasi ionisasi nitrogen itu ditanam di Teluk Awur, Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pengionan nitrogen pada benih bakau selama 60 menit, misalnya, mempercepat pertumbuhan 24,13�Pada fase perkecambahan benih yang dionisasi nitrogen juga lebih cepat. Biasanya benih bakau baru tumbuh setelah 60 hari. Dengan ionisasi nitrogen anggota famili Rhizoporaceae itu tumbuh 28 hari kemudian.
Multiguna
Bakau memang lambat tumbuh, 4 daun setahun. 'Pertumbuhan bakau lambat karena kita belum tahu kebutuhan minimal yang diperlukan bakau,' ujar Prof Dr Sukristijono Sukardjo, ahli bakau dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.
Selain itu persentase tumbuhnya benih yang dibenamkan hanya 20�'Kadang-kadang hanyut dibawa gelombang,' kata Windy Indra Ardiansyah dari Kelompok Studi Mangrove Teluk Awur. Radiasi ion nitrogen terbukti mempercepat pertumbuhan bakau.
Menurut Sukristijono pertumbuhan bakau sangat kompleks. 'Banyak faktor yang mempengaruhi. Bakau yang ditanam di lahan berpasir dan berlumpur, pertumbuhannya berbeda,' ujarnya. Faktor lain berupa genangan air dan sifat fisika air. Doktor mangrove alumnus Universitas Nijmegen, Belanda, itu mengatakan riset Muhammad Nur perlu dibuktikan di daerah lain.
Teknologi ionisasi nitrogen harapan bagi pemulihan hutan bakau yang sebagian rusak. Menurut data Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, luas hutan bakau Indonesia 9.204.840 ha. Lebih dari separuh atau 6.656.630 ha rusak. Padahal, mangrove multifungsi antara lain tempat ikan bereproduksi dan mencari pakan, mencegah erosi, serta penyerap polutan. Sudah selayaknya kita memberi perhatian kepada penghuni hutan mangrove itu agar tumbuh lebih cepat. Salah satu di antaranya dengan ionisasi nitrogen petir mini.