Memiliki sumber hayati melimpah, Indonesia juga kaya bahan serat alam. Pemanfaatannya sebagai bahan komposit yang ramah lingkungan berpotensi menggantikan logam dan plastik. Salah satu sumber serat itu adalah rami yang layak digunakan untuk rompi antipeluru, tabung gas, hingga kaki palsu.
Kembali ke alam untuk menggunakan bahan yang ramah lingkungan kini menjadi gerakan yang meluas di dunia. Salah satu sumber hayati yang digunakan dan dikembangkan pemanfaatannya adalah serat dari tetumbuhan.
Jumlah tumbuhan yang mengandung serat atau selulosa melimpah di Indonesia dan beberapa telah dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pulp kertas dan dissolving pulp untuk serat rayon.
Selama ini ada sekitar 11 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan bahan selulosanya, baik yang berasal dari batang, buah, maupun daun, yaitu pisang abaka, kelapa, kapas, nanas, tami, sisal, flax (Linum usitatissimum), jute, mesta, dan jerami.
Berbagai produk
Di antara berbagai serat alam yang ditemukan di Indonesia, menurut pakar komposit dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Prof Dr Tresna P Soemardi, paling tidak dua bahan serat, yaitu pisang abaka dan rami, berpotensi dikembangkan menjadi berbagai produk yang berkualitas dan bernilai tinggi.
Serat dari batang pisang abaka (Musa textilis) adalah salah satu spesies pisang yang merupakan tumbuhan asli Filipina, tetapi juga ditemukan sebagai tumbuhan liar di Kalimantan dan Sumatera.
Di Filipina serat abaka diolah menjadi benang hingga menjadi pakaian tradisional. Namun, seratnya yang halus dan kuat ini sejak dulu digunakan sebagai bahan baku kertas uang.
Keunggulan rami
Namun, jika dibandingkan dengan tanaman rami (Boehmeria nivea), abaka tergolong rendah kandungan selulosanya.
Abaka mengandung 60-65 persen selulosa, sedangkan rami pada kulit batangnya berisi 80-85 persen selulosa. Adapun kandungan ligninnya jauh lebih rendah dibandingkan abaka, yaitu 1 : 5.
Karena keunggulannya itu, sejak zaman pendudukan Jepang, tahun 1943, rami sudah dikenal bukan hanya untuk tali tambang, tetapi juga bahan pembuatan karung goni. Karung goni kemudian dijadikan pakaian oleh penduduk Indonesia pada masa sulit itu.
Tanaman ini memang lebih banyak ditanam masyarakat Indonesia dibandingkan dengan abaka sejak dulu karena keunggulan dalam pemanfaatannya itu. Rami sangat cocok dibudidayakan di wilayah barat Indonesia yang beriklim basah karena tanaman ini memerlukan banyak curah hujan sepanjang tahun.
Menurut penelitian Lembaga Penelitian Tanaman Industri, Bogor, hasil rata-rata 1 hektar adalah sekitar 36 ton batang basah dengan rendemen antara 3,5% dan 4,0% sehingga hasil akhirnya diperkirakan sekitar 1,3 ton per hektar serat kering.
Semua berguna
Rami sebagai tanaman tahunan di daerah tropis selama ini telah banyak digunakan. Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan temak bergizi tinggi. Pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah serat dari kulit kayunya. Hampir semua bagiannya dapat digunakan.
Akhir-akhir ini beberapa pengusaha, terutama swasta, tertarik dan berusaha mengembangkan rami di Indonesia untuk diambil seratnya itu, antara lain karena pasar terjamin meskipun dalam jumlah terbatas, dan produknya diminati Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Amerika Serikat.
Serat rami digunakan oleh industri tekstil sebagai subsitusi kapas dan bahan baku pulp kertas. Karena memiliki serat yang panjang, rami sangat potensial untuk dikembangkan menjadi pulp putih serat panjang yang selama ini masih diimpor.
Pulp berserat panjang ini digunakan untuk kertas tulis, kertas fotokopi, kertas khusus seperti kertas saring teh celup, kertas dasar stensil, kertas rokok, hingga kertas berharga yang memerlukan ketahanan dan berdaya simpan lama, seperti kertas uang, kertas surat berharga, kertas dokumen, dan kertas peta.
Selain itu, serat rami dengan kandungan selulosa yang tinggi dapat digunakan sebagai bahan baku rayon dan/atau nitroselulosa/NC.
Bahan peledak
Menurut riset peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Pertahanan, selulosa rami merupakan salah satu unsur pokok pembuat bahan peledak dan propelan.
Sejak beberapa tahun terakhir ini Tresna, yang mendalami ilmu komposit di Perancis untuk aplikasi pada badan pesawat terbang, mulai mengolah komposit dari serat alam, khususnya serat rami untuk berbagai produk. Pertama, serat rami dianyam menjadi rompi antipeluru.
Belakangan ini bahan rami yang telah diolah menjadi epoksi terbukti layak berdasarkan pengujian untuk digunakan sebagai tabung gas dan kaki palsu.
”Kaki palsu dari bahan rami, lebih lembut sehingga nyaman dipakai dibandingkan dengan serat kaca,” tutur Tresna, yang telah memperoleh paten untuk pembuatan tabung gas dari bahan rami.
Penggunaan bahan rami untuk kaki palsu diharapkan dapat menolong banyak penyandang cacat kaki, yang jumlahnya tergolong tinggi di Indonesia.
Berdasarkan survei yang dilakukan Departemen Sosial, jumlah penyandang cacat di sembilan provinsi mencapai 299.203 jiwa. Dari jumlah tersebut, kecacatan yang paling banyak penyandangnya adalah cacat kaki, yaitu 21,86 persen.
Senin, 31 Agustus 2009
Dari Rompi Antipeluru hingga Kaki Palsu
Label: Ilmu pengetahuanKendaraan Penghadang Asteroid Dikembangkan
Setelah teknologi sukses membawa manusia menjelajahi angkasa, gagasan baru pun dikembangkan. Sejumlah ilmuwan Inggris, bersama perusahaan ruang angkasa Stevenage EADS Atrium, berencana membangun kendaraan angkasa pencegat asteroid besar yang membahayakan Bumi.
Kendaraan atau ”traktor angkasa” itu dirancang membelokkan orbit asteroid yang berisiko menabrak Bumi. Kendaraan tersebut akan menghadang asteroid hingga jarak 48 meter dari sumber ancaman lalu mendorong batu angkasa ke arah lain. Menurut ahli, hal itu dimungkinkan dengan menggunakan kekuatan dari tenaga surya.
Alat tersebut idealnya diluncurkan 15 tahun mendatang sebelum terjadi tubrukan Bumi-asteroid, seperti yang selama ini diperkirakan. Menurut laporan Program Obyek di Dekat Bumi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), terdapat 1.068 benda yang dikenali sebagai ”asteroid yang potensial berbahaya”, yang diperkirakan berada di angkasa.
Udang Baru Tanpa Mata Ditemukan
Krustasea (udang-udangan) tanpa mata jenis baru ditemukan di goa bawah air terpanjang di dunia di Pulau Lanzarote yang masih wilayah Kepulauan Canary (kekuasaan Spanyol). Speleonectes atlantida, demikian nama hewan itu dinamai sesuai dengan tempat ditemukannya di Terowongan Atlantida, berukuran panjang 20 milimeter.
Makhluk aneh itu diduga termasuk kelompok udang purba yang dulu banyak berkeliaran di lautan Mesozoik lebih dari 200 juta tahun lalu. Makhluk tanpa tulang belakang itu termasuk ke kelompok krustasea unik yang disebut Remipedia. Jenis itu pertama kali diidentifikasi para ilmuwan tahun 1979.
Terdapat 22 jenis Remipedia yang sudah diketahui menghuni kegelapan perairan di goa-goa bawah air di seluruh dunia, mulai dari Bahama hingga barat Australia. ”Krustasea baru ini dilengkapi sengat tajam beracun yang berfungsi sebagai jarum injeksi,” ujar Stefan Koenemann dari Institute for Animal Ecology and Cell Biology University of Veterinary Medicine Hannover, Jerman
Nao-Paro, Robot Penyembuh Alzheimer dan Autis
Valencia, Spanyol - Campus Party adalah acara teknologi tahunan di sejumlah region di Spanyol yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Dan tahun ini, sejumlah robot ‘penyembuh’ beraksi dan menarik minat pengunjung yang datang.
Salah satu dari robot-robot unit itu adalah Nao. Dengan tinggi 58 cm dan tubuh berbalut plastik, dengan lihainya ia bisa menari mengikuti irama hit Billie Jean milik Michael Jackson.
Namun, ini hanya salah satu keahliannya. Ternyata di luar itu, ia bisa membantu para penyandang Alzheimer. Hal ini dilakukan Nao dengan cara pelatihan ingatan yang memicu atau menstimulasi para penderita untuk kembali ke ingatan normal mereka.
Nao akan dijual dengan kisaran harga US$ 4.200 hingga US$ 4.900. Selain Nao, ada juga Paro. Dikutip detikINET dari AFP, Senin (3/8/2009), robot dari Jepang yang berbentuk seperti anak anjing laut ini diciptakan untuk membantu orang-orang yang mengalami masalah kognitif, seperti Autis atau Dementia.
Untuk penderita dementia, Paro bekerja dengan cara menenangkan dan mengubah mood mereka yang kehilangan ingatan, mengalami gangguan kejiwaan atau semacam halusinasi dan perubahan kepribadian.
Nah, sedangkan bagi penyandang Autis, Paro bisa membantu mereka belajar untuk bisa berinteraksi dengan lebih baik terhadap lingkungannya. Sayang, hingga saat ini Paro hanya bisa didapatkan di Jepang dan beberapa negara Eropa saja.
Selain Paro dan Nao, masih ada sederet penemuan teknologi dan robot-robot lain yang berlomba menunjukkan aksi mereka di acara yang berdiri pertama kali di Spanyol pada tahun 1997. Pihak penyelenggara berharap, akan ada 6.000 pengunjung yang datang di tahun ini.
Berapa Besar sih Ukuran Alam Semesta ini ?
Pikiran manusia tidak mungkin dapat memahami gambaran yang sesungguhnya tentang ukuran alam semesta. Kita bukan hanya tidak mengetahui berapa besar ukurannya, juga sulit untuk membayangkan seberapa besarnya alam semesta ini.
Jika kita mulai dari bumi dan bergerak, kita akan mengetahui mengapa hal itu demikian. Bumi adalah bagian dari tata surya, tetapi merupakan bagian yang sangat kecil. Tata surya terdiri dari matahari, planet-planet yang mengelilingi matahari, asteroid-asteroid yang merupakan planet yang sangat kecil, meteor-meteor, dll.
Sekarang, keseluruhan tata surya kita ini semata-mata adalah bagian yang sangat kecil dari tata surya lain yang jauh lebih besar yang dinamakan “galaksi”. Sebuah galaksi terdiri dari jutaan bintang, yang banyak di antaranya jauh lebih besar dari matahari kita, dan mungkin mempunyai tata surya sendiri.
Jadi, bintang-bintang yang kita lihat dalam galaksi kita, yang kita namakan “Bimasakti”, semuanya adalah matahari. Bintang-bintang itu demikian jauh letaknya sehingga jaraknya diukur dalam tahun cahaya dan bukan dalam mil. Cahaya bergerak dengan kecepatan kira-kira 6.000.000.000.000 mil per tahun. Bintang yang paling cemerlang dan paling dekat dengan bumi adalah Alpha Centauri. Tahukah kamu berapa jaraknya? 25.000.000.000.000 mil!
Tetapi kita hanya membicarakan tentang galaksi kita sendiri. Konon lebarnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Ini berarti 100.000 kali 6.000.000.000.000 mil! Dan galaksi kita hanyalah bagian yang sangat kecil dari tata surya yang lebih besar!
Kemungkinan besar ada jutaan galaksi di luar galaksi Bimasakti. Dan mungkin gabungan dari semua galaksi ini hanya merupakan bagian dari tata surya yang lebih besar!
Jadi kamu tahu mengapa tidak memungkinkan bagi kita untuk memperoleh gambaran tentang ukuran alam semesta. Kadang-kadang para ilmuwan berpendapat bahwa alam semesta ini mengembang. Ini berarti bahwa setiap beberapa miliar tahun, dua buah galaksi masing-masing akan menjadi dua kali lebih besar dari ukuran sebelumnya!